Gerakan Memperbaiki Tanah’, Solusi Tepat Penggunaan Pupuk Kompos, Ini Kata Toni Togatorop

291

MEDAN ketikberita.com | Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara (Provsu) periode 2014-2019, Toni Togatorop SE MM meminta kepada pihak Dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Provsu untuk konsen melakukan ‘Gerakan Memperbaiki Tanah’ dan ekosistem melalui Tani, Ternak dan Terintegrasi (T3) melalui penggunaan pupuk kompos.

Hal itu ditegaskan Toni Togatorop melalui pesan WA kepada wartawan, Minggu (6/11/2022).

Menurutnya, dengan penggunaan pupuk kompos tidak hanya berfungsi menambah unsur hara, tetapi juga menjaga fungsi tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Bahkan, memberikan nutrisi pada tanaman, meningkatkan pH tanah dan menambah ketersedian unsur mikro.

“Jadi, jika dibandingkan dengan pupuk dengan bahan anorganik, pupuk yang berasal dari Kotoran Hewan (Kohe) ini, jauh lebih memiliki manfaat. Serta mampu menggantikan penggunaan pupuk kimia atau mengurangi biaya produksi,”tambah Toni.

Wakil Ketua bidang Komunikasi Politik DPD Partai Hanura Sumut ini juga menjelaskan, Kohe merupakan salahsatu bahan kompos untuk mempertahankan dan memperbaiki ekosistem tanah, meremajakan, menggemburkan dan menyuburkan tanah. Karena, selain mampu diolah menjadi biogas, ternyata bermanfaat diolah menjadi pupuk organik.

Tentunya, dengan pemanfaat Kohe, ‘Gerakan Memperbaiki Tanah’, dengan penggunaan pupuk kompos, akan menambah struktur dan unsur hara tanah. Mempertahankan kesempurnaannya secara berkelanjutan untuk dapat diwariskan kepada anak cucu.

“Jangan sempat kita tidak mampu mewariskan ke anak cucu hal yang dapat bermanfaat untuk Tanah airku Indonesia. Tanah yang subur, permai dan lestari,”tegas Toni.

Tanah yang subur, papar Toni, harus terus dilestarikan sepanjang masa. Setidaknya, jangan kita cenderai dengan kebijakan merusak tanah terutama penggunaan kimia, herbisida dan insektisida berlebihan yang akan memusnahkan unsur biologis tanah dalam membangun ekosistem dalam tanah.

“Saat ini Pemerintah harus hadir memfasilitasi dalam mengendalikan keburukan itu. Kita harus takut terhadap perubahan iklim dan dampak krisis tanah kelak,”papar ketua Komisi A DPRD Sumut 2014-2015 ini.

Toni pun mengakui, apa yang ditekankan Ketua Umum HKTI Muldoko tentang pentingnya terobosan dan inovasi di sektor teknologi pertanian, dalam mengoptimalisasikan hasil produksi pertanian sangat baik dan harus disikapi serius oleh Gubsu. Agar terwujud ketahanan pangan serta kemandirian pangan nasional, terkhusus di Sumatera Utara.

“Kita jangan lengah, ajak seluruh ahli dan tokoh untuk mendorong T3 untuk keselamatan rakyat akan ancaman krisis pangan dunia. Sehingga, rakyat damai dan sejahtera,”tegas Toni. (ind)