Pupuk di Kecamatan Sei Rampah Langka, Mantan Anggota DPRD Sergai : Pihak Berkompeten Diminta Cepat Atasi

155

SERGAI (Sumut) ketikberita.com | Permasalahan pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut), kelihatannya silih berganti.Belum lagi selesai persoalan kenaikan harga beras yang membuat kaum ibu menjerit,kini muncul lagi keluhan petani terkait pupuk langka.

Menurut penuturan Syawaluddin (50) petani di Dusun III Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Sergai, Senin (9/10/2023), memang saat ini pupuk NPK Phonska sudah Lima bulan mengalami kelangkaan. Ia berharap kelangkaan pupuk ini bisa diatasi segera oleh Pemerintah Pusat,Provinsi dan daerah. “Jangan ditahan-tahan dan ditumpuk. Para petani saat ini sangat membutuhkan pupuk tersebut guna meningkatkan hasil panen padi.”harapnya.

Keluhan yang sama juga diutarakan oleh Surbaini Nasution petani di Dusun I Desa Sei Rampah, bahwa pupuk subsidi SP36 dan ZA (Zwavelzure Amonium) sudah langka saat ini dan pupuk subisidi malah dibatasi.

“Sekarang pupuk subsidi yang ada cuma Urea dan NPK Phonska saja. Para petani yang masuk dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) sudah dibatasi untuk memperoleh pupuk subsidi. Mau tak mau untuk memenuhi kebutuhan dari menanam hingga panen membeli pupuk non subsidi.”

Ia menilai kenaikan harga beras hal yang wajar asalkan harga gabah juga naik. Dan ia berharap pemerintah daerah bijak dalam penyelesaian masalah kenaikan harga beras. Jangan nanti harga beras naik masyarakat non petani resah dan petani juga menjadi terjepit.Bijaksana lah pemerintah menyelesaikannya. Ujarnya.

Sementara Edi salah satu pedagang Rumah Makan Putri Minang mengaku pendapatannya mengalami penurunan semenjak harga beras naik dan tentunya ia sangat berharap pemerintah daerah bisa menurunkan harga beras tersebut.

“Pihak berkompeten diharapkan cepat tanggap dan pemerintah harus turun tangan untuk menyelesaikan persoalan yang dialami oleh petani.Jangan biarkan masalah ini terus berlarut-larut.” Konon lagi harga beras melambung tinggi yang berdampak menambah beban bagi masyarakat. Kasihan masyarakat jika persoalan kenaikan harga beras dan kelangkaan pupuk dibiarkan.

Menurut informasi kata mantan anggota DPRD Sergai periode 2014-2019 Alexander Saputra, harga pupuk NPK Mutiara sekarang sudah mencapai Rp. 700 ribu – Rp.1 juta /50 kg (non subsidi).

Masalah ini dapat diatasi pemerintah dengan mengambil langkah berupa operasi pasar, itu langkah satu-satunya. Tapi tidak bisa sehari dua hari, mesti rutin operasi pasarnya. Karena kilang-kilang padi besar tidak akan mau menurunkan harga beras. Alasannya, jika harga beras turun dan diperhitungkan mereka rugi. Tapi, kalo dipaksa pemerintah dengan operasi pasar tersebut ya mau tidak mau harga akan turun.

Jika tidak cepat diatasi, kasihan petani sekarang. Mereka itu terjepit, artinya pemerintah harus bisa menstabilkan harga pupuk dan racun agar bisa menekan kembali harga beras menjadi stabil.”tegas Alex. (Nasfi)