PNNB Desa Mompang Aktif Kembali

362

PADANG LAWAS (Sumut) ketikberita.com | Kabupaten Padang Lawas merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dengan mayoritas penduduknya biasa dengan sebutan suku etnis Batak Mandailing yang memiliki berbagai macam kegiatan adat-istiadat yang masih dilestarikan dan dipegang teguh oleh masyarakat di kehidupan sehari – hari.

Seperti halnya Dengan Marolet atau sering disebut dengan Mangoloi adalah kegiatan yang dilakukan sebagai perjamuan makan untuk Hatobangon atau tamu undangan ini pun salah satu khas adat Batak Mandailing. Marolet biasanya dilakukan oleh orang yang lebih muda dari yang dijamu dengan mengedepankan sikap dan etika serta pelayanan prima dalam menjamu makan tamu.

Marolet harus memperhatikan dengan benar tata letak alat atau properti yang digunakan untuk perjamuan makan, seperti cuci tangan, gelas, piring, sendok dan lain lain. Marolet tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan bermasyarakat, apalagi dalam horja / pesta, kenduri dll.

Menurut pantauan media di lapangan, Marolet sudah mulai dilupakan dan sudah mulai susah di temukan di acara adat atau pesta adat apalagi untuk mencari anak muda yang bisa dan mampu melakukannya, karena pesta ataupun kenduri sekarang sudah banyak memakai sistem perjamuan makan Prasmanan atau biasa dikenal dengan sebutan Makan Ala Prancis.

Tetapi Lain dengan salah satu desa di kabupaten Padang Lawas yakni desa Mompang yang berada di kecamatan Barumun Baru Kabupaten Padang Lawas, Ketua Naposo Nauli Bulung Desa Mompang Zimmi Fauzi Siregar, bekerja sama dengan Pemerintahan desa, Ketua BPD Khoiruddin Hasibuan dan Kepala desa Mompang Gozali Husein Harahap dan seluruh masyarakat desa Mompang mengaktifkan dan memberdayakan kembali peran Paposo Nauli Bulung dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.

“Kita akan dukung penuh semua kegiatan Naposo Nauli Bulung yang bersifat positif dan membangun dalam masyarakat dengan menampung anggaran dalam pos karang taruna dengan maksimal”. Ujar Gojali Kepala Desa Mompang kepada Media via Hp selular.

Sementara ketua BPD Khoiruddin Hasibuan disaat berjumpa Media mengatakan “Ini merupakan terobosan yang baik, karna selama ini Marolet dan Mandohoni kurang aktif dilaksanakan oleh Naposo Nauli Bulung, ini kita dukung penuh.” Ungkapnya.

Menurut pantauan media di lapangan memang terbukti di saat horja pabuat boru yang dilaksanakan pada hari Minggu 2 Juli 2023 dan horja kenduri pada hari Rabu 5 Juli 2023 yang dilaksanakan di desa Mompang, aktifitas Naposo Nauli Bulung dalam acara tersebut sangat aktif dan berjalan dengan lancar, baik Mandohoni, Marolet dan menjamu Prasmanan pada saat pesta / horja berlangsung.

“Kita ingin membuktikan bahwa Naposo Nauli Bulung desa Mompang bisa dan mampu melaksanakan tugas dengan baik, kerja sama dan solidaritas terus dikedepankan”. Ujar Zimy Ketua Naposo Nauli Bulung desa Mompang.

Tambahnya “Perhatian dan Kepercayaan Pemerintah Desa, BPD dan Seluruh Masyarakat adalah modal utama kita. Mari kita sama2 berfikir positif. Berprasangka baik terhadap segala sesuatu akan lebih baik dan lebih menyehatkan bagi kita semua,Naposo Nauli Bulung desa Mompang kembali berbenah untuk lebih ikut berperan dalam kehidupan masyarakat di desa Mompang, Baik itu kegiatan horja siriaon dan siluluton serta kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.

“Kita semua adalah saudara bahkan masih terikat dengan tali kekeluargaan. Kita hari ini, Kita juga besok, bahkan kita juga lusa dan seterusnya. Mari kita saling membantu dalam kebaikan.” Ujar Fauzi Nasution selaku sekretaris PNNB Mompang.

Sementara itu, tokoh masyarakat desa Mompang Parulian Hasibuan ketika berjumpa awak Media mengatakan “Persatuan dan Kesatuan Naposo Nauli Bulung adalah kunci keberhasilan kegiatan dalam Kehidupan Bermasyarakat, apabila rasa memiliki dan peduli telah tertanam, maka rasa bangga akan dirasakan masing-masing”, ungkapnya.

Lanjutnya”Semoga kedepan PNNB Mompang menjadi lebih baik lagi dalam mensukseskan acara dan kegiatan sosial kemasyarakatan di desa Mompang”. Pungkasnya kepada Media. (Rh)