Diduga Ada Jual Beli Disposal Pada Pembangunan Jembatan Jenggot dan Jembatan Sibaya

1794
Disposal dari Tanara dimuat ke dump truck, kemudian dibuang ke Jenggot

SERANG (Banten) ketikberita.com| Alokasi anggaran dari APBD provinsi Banten sebesar 16 milyar digelontorkan untuk pembangunan Jembatan penghubung dua kabupaten yang dilaksanakan oleh PT Benteng Bangun Sejahtera (BBS) dengan nama kegiatan Pembangunan Jembatan Jenggot dan Jembatan Sibaya,dilaksanakan dalam waktu 160 hari kalender, didampingi konsultan supervisi dari PT Parindoraya Enginering.

Pekerjaan pembangunan jembatan penghubung desa Jenggot kabupaten Tangerang dengan desa Tanara kabupaten Serang saat ini masuk tahapan pengerukan material lumpur sedimen (disposal).

Pantauan awak media pada lokasi kegiatan, ratusan kubik disposal di angkut oleh armada dump truck ke lokasi penampungan di desa Jenggot dengan ongkos gendong (angkut-red) sebesar 60 ribu per ritase.

Pekerjaan dengan anggaran 16M, diduga ada jual beli disposal

“Ongkosnya 60 ribu per rit”,Ungkap supir yang tak mau sebutkan namana,Sabtu 21/10/23.

Alih-alih disposal diberikan cuma-cuma, namun yang terjadi di pekerjaan jembatan Jenggot dan Jembatan Sibaya, disposal dikomersilkan oleh oknum yang mengaku sebagai pekerja dari PT. BBS.

Informasi yang masuk ke awak media, pemilik lahan yang menerima disposal justru dikenakan biaya sebesar 120 ribu per mobil.

S dan Y, dua orang yang bekerja untuk PT. BBS saat dikonfirm soal disposal, hanya mengiyakan bahwa disposal mereka yang angkut.

Di tempat terpisah tidak jauh dari lokasi kegiatan, Jayadi Ketua BPD Desa Tanara
mempertanyakan kenapa disposal diangkut keluar dariTanara.

“Kenapa disposal diangkut keluar dari Tanara,”,Tanya Jayadi dengan nada tegas.

Ketua BPD Tanara yang merangkap sebagai Ketua Markas Cabang LMP Kab Serang ini sangat kecewa,karena menurutnya warga Tanara juga banyak yang mau nampung disposal.

“Disposal dari Tanara sebaiknya dibuang ke Tanara, bukan lke Jenggot, karena sudah beda kabupaten. Warga kami juga banyak yang siap nampung disposal,apa karena kami tak mau bayar sehingga kami tidak di beri”,Pungkas Pria asal Tanara ini. (Den. AF)