BPS Sumut Gelar Diseminasi Hasil Sensus Pertanian 2023 dan Lakukan Pembinaan Statistik Sektoral

63

MEDAN ketikberita.com | Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melaksanakan “Diseminasi Hasil Sensus Pertanian 2023 dan Kegiatan Pembinaan Statistik Sektoral” di Santika Dyandra Premier Hotel, Medan, Rabu (20/12/2023).

Acara dibuka langsung oleh Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin, dan dihadir berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) itu akan berlangsung hingga Kamis (21/12/2023).

Hasan dalam sambutannya, menyapaikan hasil diseminasi yang terkait sensus pertanian (ST) 2023 diharapkan dapat ditangkap pesannya, terutama dengan pihak dinas terkait.

“Berharap semua stakehoder yang kita undang mendapatkan satu pesan terkait hasil ST-nya itu sendiri, sehingga mereka (pemerintah daerah-red) pun kemudian dapat memanfaatkannya,” ucapnya.

“Kita juga termasuk membina statistik sektoral. Karena di setiap sektor kan ada masing-masing data, sehingga mereka kita bina agar bisa mrmaksinalkan data yang dimiliki,” cetus Nurul Hasanudin.

Sektor Perkebunan Untuk sementara itu, dari hasil sensus pertanian (ST) yang dilakukan BPS Sumut, sambung Hasan menyebutkan, jumlah usaha pertanian hasil ST2023 sebanyak 1.517.141 unit, turun sebesar 11,25 persen dibanding tahun 2013 yang sebanyak 1.709.546 unit.

“Jumlah Usaha Pertanian Perorangan (UTP) tercatat sebanyak 1.516.399 unit, turun 11,26% dari tahun 2013 sebanyak 1.708.766 unit. Kemudian, jumlah Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) sebanyak 435 unit, naik 1,16% dari tahun 2013 yang sebanyak 430 unit serta jumlah Usaha Pertanian Lainnya (UTL) tahun 2023 sebanyak 307 unit, turun 12,29% dari tahun 2013 yang sebanyak 350 unit,” ungkap Kepala BPS Sumut, tambah Hasan.

Nurul Hasanudin yang didampingi Statistisi Ahli Utama Misfarudin, Statistisi Ahli Madya Masta Juita Gurning, Muhammad Dani Iskandar, Prakom Ahli Madya Fadjar Wahyu Tridjono dan Joel Roy Perangin Angin.

Sambungnya, UTP mendominasi usaha pertanian di semua subsektor, dimana UTP terbanyak terdapat di subsektor perkebunan yakni mencapai 811,06 ribu unit usaha. Sementara, UPB terbanyak terdapat di subsektor perkebunan, yakni mencapai 336 unit usaha serta UTL terbanyak juga terdapat di subsektor perkebunan, yakni mencapai 157 unit usaha.

“UTP paling banyak terdapat di Kabupaten Langkat sebanyak 151.709 unit atau mencakup 10,00% dari total UTP di Sumut. UTP paling sedikit terdapat di Kota Tebingtinggi sebanyak 3.164 unit atau mencakup 0,21% dari total UTP di Sumut. Lalu, jumlah UTP urban farming di Sumut tercatat sebanyak 494 unit,” imbuhnya.

Lanjut dia, UTP urban farming paling banyak terdapat di Kota Binjai sebanyak 137 unit atau mencakup 27,73 persen dari total urban farming di Sumut. Sedangkan, UTP urban farming paling sedikit terdapat di Kota Padangsidimpuan, Gunungsitoli, Sibolga, Tebingtinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, Toba, Batubara, Labuhan Batu Selatan, dan Nias Utara.

Petani di Sumut, sambungnya, masih didominasi generasi X (43-58 tahun: 42%). Diikuti generasi milenial (27-42 tahun: 29,50%), baby boomer (59-77 tahun: 24,87%), generasi Z (11-26 tahun: 2,07%) dan pre boomer (lebih dari 78 tahun: 1,56%).

“Jadi, di tahap I ini baru sebagian data yang kita sajikan. Ada 8 indikator yakni Usaha Pertanian dan Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP), demografi pengelola usaha pertanian, lahan yang dikuasai, gurem, petani milenial, urban farming, serta penggunaan pupuk dan komoditas. Data lengkap dan rinci lainnya akan didiseminasikan pada hasil pencacahan lengkap ST2023 tahap II pada 15 April 2024,” pungkasnya. (red)