Aksi Begal Bisa Menganggu Aktivitas Ekonomi dan Pelaku UMKM

332

MEDAN ketikberita.com | Meningkatnya aksi kriminalitas yang terjadi belakangan ini di Sumut khususnya di Kota Medan sekitarnya, tidak saja menganggu aktifitas perekonomian di wilayah tersebut, terutama pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pada saat kondisi ekonomi mengalami tekanan, masyarakat mengalami gangguan daya beli dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.

“Potensi peningkatan angka kriminalitas belakangan ini yang ditandai dengan aksi begal ini bisa saja terjadi. Tentunya, pertanyaan kita adalah apakah kondisi ekonomi sekarang ini memang sudah bisa dikatakan dalam situasi yang sulit?, ” ujar Gunawan Benjamin, S.Kom, M.Si, pengamat ekonomi, Jumat sore (14/07/2013).

Menurut Gunawan, mengacu kepada data pertumbuhan ekonomi Sumut, ia menilai Sumut masih tumbuh meskipun terpantau tengah mengalami perlambatan. Diperkirakan 3.2 persen hingga 4 persen di tahun 2023 ini. Melemah dari kinerja tahun 2022 yang tumbuh 4.7 persen. Tetapi dampak dari kenaikan laju tekanan inflasi di tahun lalu itu memang masih sangat dirasakan sampai saat ini.

Sehingga kalau mengacu kepada data pertumbuhan, tentunya Sumut pada dasarnya belum memasuki masa resesi atau bahkan krisis ekonomi. Apalagi jika dipersamakan dengan tahun 97/98. Tetapi memang tidak bisa dielakkan kalau saat ini banyak karyawan yang dirumahkan dengan beragam alasan. Ada penurunan harga komoditas unggulan di wilayah Sumut.

Akan tetapi, terang Gunawan, bukan berarti situasi ekonomi tersebut bisa dijadikan pembenaran untuk melakukan tindakan kriminal seperti begal, pencurian atau bentuk kriminalitas lainnya. Maraknya tindakan kriminal belakangan ini tentunya mengganggu aktifitas ekonomi. Pelaku UMKM itu banyak beraktifitas atau berproduksi di malam hari.

Di pasar induk pedagang justru beraktifitas setelah magrib hingga menjelang subuh, di pasar tradisional lainnya dimulai pada jam 3 pagi hingga tengah hari. Dan banyak pelaku UMKM lainnya yang juga melakukan aktifitas di malam hari.

“Aksi begal atau bentuk kriminalitas lainnya jangan sampai menekan gerak ekonomi masyarakat,” pungkasnya.

Menururt Gunawan, peran penting itu aparat kepolisian bisa memberikan rasa aman dengan melakukan pengawasan ekstra pada masyarakat. Dan bentuk kriminalitas sekecil apapun harus dihindari, diiringi dengan kebijakan pemerintah dalam memastikan bahwa masyarakat kita tetap mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.

“Bagi pelaku kriminal, tidak ada alasan yang bisa membenarkan tindakan tersebut. Yang ada justru kian mengganggu aktifitas ekonomi secara keseluruhan,” tandasnya. (red)

Artikulli paraprakPeresmian Gedung Kantor Bupati Nias Serta Penandatanganan Prasasti Oeh Menteri Hukum dan HAM
Artikulli tjetërDinas SDABMBK Perbaiki Saluran Drainase di Jalan Jermal XVII Medan Denai