Kaur Keuangan Desa Bandung, Diduga Menahan Tunjangan Anggota BPD

412

SERANG (Banten) ketikberita.com | Sungguh miris nasib anggota BPD (Badan Permusyawaratan Desa) di desa Bandung, kecamatan Bandung,Kabupaten Serang,
tunjangan yang selama ini dinantikan setiap bulannya kerap mengalami keterlambatan.

Perihal ini awak media dapatkan melalui pesan WhatsApp, dari anggota BPD Desa Bandung, yang enggan ditulis namanya. Ia menceritakan bahwa semua anggota BPD di Desa Bandung sejak bulan Juli belum menerima tunjangan.

“Sejak Juli kami belum menerima tunjangan, sementara di Desa yang lain sudah menerimanya,”ungkapnya, Jum’at (14/10/2022).

Dihubungi melalui telepon,Kaur keuangan Desa Bandung, Kosim mengatakan bahwasanya ada dua anggota BPD selama satu tahun tidak pernah datang ke kantor desa.

” Ya pak (kepada media – red) perlu saya jelaskan,bahwa ada BPD yang selama 1 tahun itu tidak pernah masuk kerja, tapi selama ini saya berusaha memberikan toleransi kepadanya,namun pak kenapa mereka tidak sesuai tupoksi nya sebagai seorang BPD,” Jelasnya.

Lanjut kata Kosim,”Iya pak semua di bayarkan,tapi hanya dua orang BPD itu yang gak masuk selama 1 tahun,makanya tunjangannya belum di bayarkan.Iya dong, tapi gak nyampe 4 bulan, sudah capek saya memberikan toleransi terus iya dong,” terangnya.

Masih kata Kosim, “Jangan menuntut hak nya doang ya kan pak ,tapi kewajibannya selama ini gak ada, tunjangan bukan berarti pensiunan,BPD Itu tidak ada pensiunan, karena BPD bukan PNS kan,”jelasnya.

“Ketika bapak (kepada awak media-red) ingin memberitakan,saya juga bukan berarti
tidak bisa membuat berita lagi,”ucapnya.

Namun sangat di sayangkan ketika di tanyakan terkait definisi tentang BPD itu seperti apa,justru Kosim balik bertanya begini, “Kalau anda sebagai wartawan, definisinya itu apa?.

Camat Kecamatan Bandung,Nursain saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp tidak merespon.Pertanyaan awak media hanya dibaca saja ,sepertinya enggan untuk di konfirmasi .

Pernyataan Kaur keuangan Desa Bandung, Kosim tentu saja mendapatkan tanggapan yang sengit dari anggota BPD Desa Bandung.

“BPD yang mana..? Kalau 1 tahun ya nggak lah pak, terkadang BPD yang piket masuk, dia (Kosim-red) gak ada, ya jelas dia gak tahu. Terus bagaimana nasib yang aktif ini,kalau semua di gituin, saya ada jadwal piket, kadang hari-hari lain hadir, saya juga gak pernah lihat dia,”jelasnya.

“Setiap bulan pun kita selalu ada pertemuan, setiap ada pertemuan, dengan secara kebetulan dia gak ada.Terkadang kita sudah pulang, dia baru datang,”ungkapnya.

“Kosim paling ribet, sama rekan-rekan perangkat desa saja dia gak akur pak. Pokoknya kalau di ceritain soal dapur Bandung, itu dia yang bermasalah,” jelasnya.

“Maaf ya pak saya cerita banyak,sebenarnya kita gak mau bikin masalah, kasihan sama pak lurah (kepala desa-red), selalu di hadapkan dengan masalah-masalah dalam keadaan yang sakit, yang masih masa pemulihan,”tutupnya. (Ys/Tis)