Bertamasya ke Pantura, Podcast Ngetem Ngobrol Bareng Pejuang Pulang

25

CIREBON (Jawa Barat) ketikberita.com | Bukan hanya perjalanan fisik, tradisi mudik jelang Hari Idulfitri juga membawa makna emosional yang mendalam bagi banyak masyarakat Indonesia untuk bisa berkumpul dengan sanak saudara di kampung halaman tercinta.

Ya, saat ini masyarakat Indonesia tengah berbondong-bondong menuju kampung halaman tercintanya. Di tengah riuhnya persiapan dan perjalanan, ada suasana yang penuh harapan, kegembiraan, dan kerinduan akan suasana khas di kampung halaman bersama keluarga.

Dalam upaya saling berbagi dan mengungkapkan perasaan manusia selama perjalanan mudik tersebut, Dompet Dhuafa menginisiasi eksperimen sosial dengan obrolan ringan dan santai yang dikemas dalam sebuah siniar Bertamasya edisi “Ngetem Posko Mudik 2024” yang akan ditayangkan pada kanal YouTube Dompet Dhuafa TV (DDTV).

Pada edisi perdana Ngetem kali ini, Sabtu (6/4/2024), Tim Bertamasya mengunjungi Pos Mudik Dompet Dhuafa yang berada di Rest Area Taman Cirebon Power, Cirebon.

Setiba di Pos Mudik Dompet Dhuafa, Ilham Pradipta selaku Pembawa Acara Podcast Ngetem, turun dari mobile podcast Bertamasya Dompet Dhuafa dan menggelar perlengkapan bincangnya serta papan informasi bertuliskan “Sini duduk kalo hari kamu lagi buruk atau bahagia”. Secara acak, Ilham akan menemui langsung para pemudik yang sedang beristirahat ataupun sedang menunggu buka puasa di Pos Mudik Dompet Dhuafa untuk berpartisipasi, ikut ngobrol pada sesi tersebut.

Bagaimana tidak? Para pejuang pulang tersebut ada yang bertahun-tahun baru bisa kembali ke keluarganya. Demi bisa menghidupi keluarganya di kampung, perjuangan demi perjuangan mereka dilakukan. Perasaan ini turut dirasakan oleh Hanan (29) salah satu pemudik yang kini tengah merantau di Jakarta. Ia mengaku sangat bersyukur bisa kembali kepada keluarga di momen Idukfitri 1445 H. Saat berjumpa dengan Tim Bertamasya Dompet Dhuafa, Hanan tengah melakukan perjalanan Jakarta-Tegal.

Sebelumnya, diketahui bahwa ia memulai usaha bersama sang ayah di bidang konveksi di bilangan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun nahas, saat pandemi Covid-19 melanda, ia harus kehilangan pekerjaanya. Namun perjuangannya sebagai perantau tak berhenti sampai di situ.

Dengan tekad bulat, ia terus melanjutkan perjuangan, melangkah demi sesuap nasi. Baginya, tak ada yang lebih dinantikan daripada momen berkumpul bersama keluarga tercinta. Kini, dengan rasa syukur, ia berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai pengantar paket di salah satu perusahaan ekspedisi.

“Mangan Ora Mangan, Sing Penting Kumpul (makan nggak makan, asal kumpul),” ungkapnya.

Baginya, Tegal tetap menjadi tempat pulang yang disucikannya. Ungkapan mangan ora mangan sing penting kumpul menjadi semacam semangat yang mengiringi perjalanan hidupnya. Bahkan, ia tempelkan pepatah itu di motornya.

Podcast Ngetem sendiri dikemas dalam eksperimen sosial dari mobile podcast Bertamasya Dompet Dhuafa sebagai pendekatan sosial dan sumber informasi dari masyarakat untuk bercerita mengenai sudut pandang dan perasaan yang sedang dirasakan partisipan. Selain itu, penanyangan siniar edisi Ngetem di Pos Mudik Dompet Dhuafa juga merupakan salah satu inovasi dari bentuk live report melalui YouTube Dompet Dhuafa TV.

Ke depan, lokasi Ngetem akan menyasar ke tempat area publik yang ramai dikunjungi masyarakat. Jangan lupa saksikan Podcast Ngetem spesial hanya di YouTube Dompet Dhuafa TV. (r/red)