TANGERANG (Banten) ketikberita.com | Ketua HIPMI Kabupaten Tangerang, M. Agus Mulyana, menegaskan pentingnya kemitraan yang harmonis antara penguasa dan pengusaha dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan bertajuk “Menguatkan Sinergi Legislator dan Pengusaha Muda untuk Iklim Usaha Kabupaten Tangerang yang Kompetitif” yang digelar di Ruang Rapat Gabungan DPRD Kabupaten Tangerang, Selasa (23/12/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri unsur legislatif serta perwakilan dari DPMPTSP Kabupaten Tangerang.
Dalam kesempatan itu, M.Agus menegaskan komitmen HIPMI untuk mendukung dan membawa aspirasi para pengusaha lokal agar dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kabupaten Tangerang.
“Sebagai pengusaha lokal di Kabupaten Tangerang, kita juga memiliki hak untuk mengembangkan iklim usaha dan terlibat langsung dalam pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Agus.
Ia menambahkan, ke depan HIPMI akan mendorong peningkatan keterlibatan pengusaha lokal, termasuk dalam kegiatan yang bersumber dari APBD yang saat ini masih sekitar lima persen.
Menurutnya, porsi tersebut masih dapat ditingkatkan agar manfaat pembangunan bisa dirasakan lebih luas oleh pelaku usaha daerah.
Agus menjelaskan, keberadaan pengusaha lokal yang menjalankan usahanya di wilayah sendiri akan memberikan dampak positif bagi daerah.
Melalui pajak dan retribusi, kontribusi tersebut akan kembali menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tangerang.
“Dengan sinergi antara legislatif dan HIPMI, kita ingin menunjukkan bahwa penguasa dan pengusaha itu mesti bermitra dengan baik,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi daerah tidak hanya bertumpu pada perencanaan dan pelaksanaan program pemerintah semata, tetapi juga pada peran pengusaha kecil dan pengusaha muda yang baru tumbuh.
Mereka dinilai memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi pengusaha menengah dan besar, bahkan menjadi investor di daerahnya sendiri di masa depan.
“Kami berharap pengusaha lokal ikut menikmati sisi pembangunan dan peluang yang ada. Dari tumbuhnya pengusaha baru dan naik kelas menjadi pengusaha besar, akan tercipta lapangan kerja baru dan investasi di daerah sendiri,” terang Agus.
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan bahwa kondisi industri manufaktur di Kabupaten Tangerang saat ini mengalami penurunan signifikan. Menurunnya permintaan pasar dari Eropa dan Asia akibat kondisi global yang tidak stabil menjadi salah satu faktor utama.
Dengan kondisi tersebut, ia mengajak para pengusaha untuk lebih kreatif dan mulai melirik sektor usaha lain, seperti bidang pangan dan sektor strategis lainnya.
“Tentu ada tantangan, namun yang terpenting adalah adanya upaya nyata dari para pelaku usaha untuk tetap membangun Kabupaten Tangerang, memberikan masukan, serta terlibat aktif dalam kolaborasi dan sinergi demi penguatan ekonomi daerah melalui PAD yang nantinya kembali kepada pemerintah daerah,” pungkasnya. (Mad Sutisna)






