Anggota DPRD Sergai Minta Bupati Evaluasi dr. SF. Siahaan, Seputar Masalah Sebarkan Informasi Tidak Betul dan Hina Profesi Wartawan

469

SERGAI (Sumut) ketikberita.com | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dari Partai Gerindra M. Ilham Ritonga,SE, Rabu (23/2/2022) mengatakan, kita sangat menyayangkan pernyata an dari dr. Salomo Fajar Siahaan Sp.Pk (foto) yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di bagian :Labotorium RSUD Sultan Sulaiman, Belum lama ini dia telah menyebar luaskan berita tidak benar tentang pegawai RSUD Sultan Sulaiman 60 persen yang terpapar Covid-19, tanpa didukung yang benar. Selanjutnya menghina profesi wartawan dengan perkataan “Wartawan Sergai semua bisa dibayar”.

Hal yang terkait Covid-19 itu seharusnya disampai kan di dalam forum, dan yang berwenang untuk menyampaikan terkait kasus itu adalah tim Satgas Covid-19. Kemudian terkait pernyataan semua wartawan bisa dibayar, itu merupakan suatu statemen yang melecehkan profesi wartawan.

Saya sebagai anggota DPRD Sergai kata Ilham, meminta Bupati Sergai untuk mengevaluasi oknum dokter tersebut dengan segera. “Bekerja saja sesuai tupoksi, hal yang tidak perlu disampaikan jangan disampaikan”, tegas Ilham Ritonga.

Sudah pantas untuk dimutasi oleh Bupati Sergai terhadap ASN yang telah menyampaikan informasi tidak benar dan melakukan pelecehan terhadap profesi wartawan. Pernyataan dr. Salomo tersebut kata Ketua Front Komunitas Indonesia Satu (FKI-1) Kabupaten Sergai M.Nur, bisa menimbulkan keresahan dan menyesatkan masyarakat luas. Menurut M.Nur, perilaku oknum dokter itu tidak hanya menyesatkan, tapi merugikan masyarakat luas dan membuat citra buruk bagi RSUD Sultan Sulaiman.

Padahal dr. Salomo itu pendidikan mengambil dokter spesialisnya dibiayai oleh Pemkab Sergai, tapi kok teganya dia itu menyebarkan luas informasi tidak benar. Saya menilai ini suatu perbuatan tidak berbudi dan bisa dikatakan tidak sesuai dengan pendidikan tingginya itu.
Saya kira Bupati Sergai H. Darma Wijaya tidak harus banyak pertimbangan lagi untuk memberi kan sanksi tegas kepada seorang dr.Salomo, masih banyak dokter-dokter di luar yang memiliki budi pekerti yang baik dan pendidikan yang bisa dihandalkan.

Jika perilaku dan pernyataan beliau tidak diberikan sanksi, maka akan banyak muncul “Salomo” baru yang akan mengikuti jejaknya dalam perbuatan menyebarkan informasi tidak benar dan menghina profesi wartawan. “Lebih baik hilang satu ketimbang rusak semuanya”, ucap M.Nur. (AfGans)