Tokoh Agama Sergai H.Syahrul Nasution : Perkataan Itu Menyakiti Perasaan Umat Islam

621

SERGAI (Sumut) ketikberita.com | Tokoh Agama Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Dolok Masihul H.Syahrul Nasution Selasa (8/3/2022) menyayang kan dan mengecam keras himbauan yang disampaikan oleh Pengacara Alamsyah SH belum lama ini dihadapan wartawan di Mapolres Sergai yang tersebar luas di media sosial Facebook dalam bentuk video yang berdurasi lebih kurang 3 menit 47 detik. Ia menilai himbauan tersebut dapat menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat dan menyesatkan.

“Sebaiknya saudara Alamsyah mengkoreksi diri dan berkaca di depan cermin yang besar di rumah sehingga anda akan tahu sudah pantaskah anda menyampaikan himbauan tersebut?” Kami ulama sangat tersinggung dengan statemen anda tersebut. Jangan anda ingin pisahkan ulama dengan umara (Pemerintah).

Nah, jika anda berprofesi sebagai pengacara maka jalankan profesi anda tersebut dengan benar, berakhlak yang mulia sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, kata yang benar dan jauhi kebohongan. Mari kita saling menghormati demi menciptakan kehidupan yang harmonis lagi Religius sesuai dengan program Pemerintah Kabupaten Sergai.

Dari mekar Kabupaten Sergai hingga terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati Sergai sampai sekarang Pemerintah Kabupaten Sergai tidak pernah jauh dari ulama. “Jangan dikarenakan anda ingin membela klien yang kalah dalam seleksi Dewan Pendidikan Sergai lantas anda ingin pisahkan ulama dengan Umara.

Kami sangat keberatan dengan ucapan anda tersebut dan meminta kepada Kapolres Sergai agar segera mengusut tuntas permasalahan dugaan penghinaan terhadap ulama. Diaharapkan pihak Polres Sergai tidak mengulur-ulur waktu dalam penanganan kasus ini.Ujar Syahrul Nasution.

Sebagai bahan ingatan,Alamsyah SH yang dikonfir masi via WhatsApp pada tanggal 24 Februari 2022 lalu terkait himbauan tersebut malah mengatakan “ Boleh dilibatkan dalam pembangunan terkhusus bidang keagamaan, maksud dari satetement saya seperti masalah pansel, dan kedepannya masalah-masalah lain yang diberikan SK khusus…karena menganti sipasi sperti hal yang terjadi dalam pansel dinas pendidikan yang akhirnya dipelintir orang seolah-olah terjadi penghinaan terhadap ulama, disergai ini tidak ada yg menghina ulama karena mayoritas Sergai adalah muslim,…semua itu untuk meng hindari agar tidak terjadi polemik jika ada masyarakat yg keberatan dan mengkritik…ULAMA harus lebih ditugaskan untuk kepentingan yang kaitannya dengan agama, pembangunan SDM (perlu agama)….demikian bang Juhari. (AfGans)