GUNUNGSITOLI (Sumut) ketikberita.com | Untuk membantu kerja Kader Pembangunan Manusia (KPM) dalam melakukan pendataan sasaran rumah tangga 1000 Hari Pertama Kelahiran dan pemantauan 5 paket layanan pencegahan stunting di Desa, Pemerintah Kota Gunungsitoli melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) melaksanakan pelatihan Kader Pembangunan Manusia menggunakan aplikasi e-Human Development Worker (e-HDW) bertempat di Ruang Rapat 3 Kantor Wali Kota Gunungsitoli, Jumat (24/11/2023).
Dalam arahan dan bimbingan Wali Kota Gunungsitoli yang disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Gunungsitoli Drs. Arham Dusky Hia, M.Si, bahwa pelatihan yang dilaksanakan merupakan upaya pembinaan terhadap Kader Pembangunan Manusia yaitu memastikan mobilisasi KPM dalam berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam rangka aksi integrasi pencegahan dan penurunan stunting di Desa dan sebagai upaya peningkatan kapasitas dan kualitas KPM dalam melaksanakan tugasnya yaitu memfasilitasi pelaksanaan integrasi pencegahan dan penurunan stunting di tingkat Desa.
“Persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan Nasional, dan Kota Gunungsitoli menjadi salah satu kota prioritas dari 100 Kabupaten/Kota di Indonesia. Stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat, namun juga berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal. Hal ini menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang dibawah rata-rata, dan bisa berakibat pada prestasi sekolah yang buruk,”ujarnya.
Masih disampaikannya, bahwa sesuai dengan strategi Nasional dalam penanganan stunting, telah diterapkan 5 pilar pencegahan stunting, antara lain : komitmen dan visi kepemimpinan, kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku, konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program pusat, daerah dan desa, ketahanan pangan dan gizi dan pemantauan dan evaluasi.
“Masalah gizi harus menjadi tetap prioritas yang tidak boleh diabaikan. Pemerintah daerah tetap berkewajiban untuk menjamin kecukupan gizi masyakarat. Kami juga mengharapkan agar ditingkat Desa, Bidan Desa dan Petugas Gizi Puskesmas bersama-sama dengan Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan Kader Posyandu desa untuk melakukan penelusuran atau penjejakan bayi dan balita yang berpotensi stunting,”ucapnya.
Diakhir arahannnya, disampaikan agar melalui pelatihan yang dilaksanakan ada hasil output terutama dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, serta pengendalian (monitoring dan evaluasi) terhadap pelaksanaan program konvergensi stunting di desa.
Sebelumnya, dalam laporan tim pelaksana kegiatan yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan masyarakat Dinas PMD Kota Gunungsitoli Yurniwati Harefa, SKM menyampaikan bahwa penggunaan aplikasi e-HDW merupakan amanat dalam surat edaran Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi nomor 13 tahun 2020 tentang Pemanfaatan Penggunaan Aplikasi e-HDW.
Adapun peserta pelatihan adalah admin/operator e-HDW tingkat kecamatan, admin/operator e-HDW tingkat desa yang berasal dari unsur Perangkat Desa yang membidangi kegiatan konvergensi pencegahan stunting di Desa, dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) se-Kota Gunungsitoli yang ditugaskan sebagai admin/ operator eHDW. (Wardiy)