SERANG (Banten) ketikberita.com | Musim kemarau mulai dirasakan oleh masyarakat desa Tenjo Ayu, kecamatan Tanara, kabupaten Serang, khususnya bagi warga bantaran sungai Cidurian di kampung Pegadungan RT 02 RW 01 dimana selain menggunakan air tanah untuk keperluan mandi dan cuci,air sungai Cidurian juga mereka pergunakan untuk keperluan mandi dan cuci.
Air tanah yang minim dan kondisi air Cidurian yang hitam dan bau tentu saja membuat aktifitas warga terganggu, banyak diantaranya tidak mandi selama 3 sampai 4 hari,seperti penuturan Rohman dan Sariman kepada awak media, Jum’at (18/08/23).
“Sungai ini (Cidurian-red) airnya hitam dan bau, sudah 3 sampai 4 hari kita gak bisa mandi,tolonglah kepada pemerintah untuk segera membantu pengadaan air bersih untuk warga disini”,Tutur Sariman.
Dilanjutkan oleh Rohman,”Air sungai yang hitam dan bau ini juga membunuh udang ditambak (empang), dalam kondisi normal penghasilan saya dari menangkap udang kisaran seratus ribu sehari, sekarang ini paling besar cuma tiga puluh ribu”,Jelasnya.
Rohman dan Sariman berharap sungai Cidurian normal kembali serta ada bantuan pasokan air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga.
Dikonfirmasi melalui pesan WhtasApp, Camat Tanara Farid Anwar Ibrahim, S.STP, M.Si mengatakan bahwa untuk bantuan air bersih datanya sudah dikirim ke Pemda.
“Iya terima kasih atas informasinya, jadi untuk bantuan air bersih datanya sudah dikirim ke Pemda,akan dibantu oleh PMI dan PT Indah Kiat dan sudah berjalan untuk desa Sukamanah dulu baru nanti giliran untuk desa- desa yang lain. (Ys/Den)