Home / Ketik Berita / Ekonomi & Bisnis / Bursa Efek Indonesia (BEI) Ungkap Literasi Keuangan Positif Di Kalangan Anak Muda 

Bursa Efek Indonesia (BEI) Ungkap Literasi Keuangan Positif Di Kalangan Anak Muda 

MEDAN ketikberita.com | Dalam laporan kinerja pasar modal terkini, BEI mengungkapkan bahwa Gen Z—yang berusia sekitar 18 hingga 27 tahun menjadi kelompok investor dengan jumlah terbanyak secara nasional, melampaui investor dari generasi milenial maupun generasi yang lebih senior. Lonjakan ini disebut sebagai tanda positif meningkatnya literasi keuangan di kalangan anak muda.

Data terbaru dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa kelompok usia muda ini menjadi motor penggerak pertumbuhan pasar modal dalam beberapa tahun terakhir, seiring meningkatnya minat investasi digital dan kemudahan akses melalui aplikasi investasi berbasis teknologi.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Provinsi Sumut, Pintor Nasution, dalam paparan kinerja pasar modal wilayahnya, Kamis (4/12/2025).

Dari total 774.576 investor di 33 kabupaten/kota se-Sumut, sekitar 270.000 investor berada di Kota Medan. “Dari 774.576 ini, 270.000-nya ada di Kota Medan. Baru selanjutnya Deli Serdang, Binjai, terus Tebing Tinggi, masih daerah-daerah sekitar Kota Medan juga. Masih terpusat di sirkelnya di Kota Medan,” jelas Pintor.

Konsentrasi ini juga tercermin dalam total aset, yang mencapai Rp9,82 triliun di seluruh Sumut. Sebanyak Rp6,45 triliun atau sekitar 80,5 persen dari total aset tersebut berada di Kota Medan.Secara demografi, investor laki-laki mendominasi jumlah investor dengan persentase 58,53 persen.

Dari segi usia, Generasi Z (Gen Z) kini menjadi kelompok usia dengan jumlah investor terbanyak. “Yang masih stabil, jumlah investor kita itu dari segi usia, sekarang sangat didominasi oleh teman-teman Gen Z. Gen Z ini sekarang yang lagi paling banyak jumlah investor kita,” kata Pintor.

Namun, meski Gen Z mendominasi jumlah, aset terbesar masih dipegang oleh investor milenial yang memiliki stabilitas keuangan lebih baik. “Aset paling besar itu yang usia milenial. Karena sudah stabil juga mungkin keuangannya,” tambahnya.

Fenomena meningkatnya investor muda ini menjadi perhatian positif bagi BEI, yang terus memperluas edukasi pasar modal melalui galeri investasi di kampus dan sekolah, seminar digital, serta kolaborasi dengan komunitas finansial anak muda. Langkah ini diharapkan dapat mendorong kualitas investasi Gen Z agar tidak hanya besar dari sisi jumlah, tetapi juga matang dari sisi pemahaman risiko dan strategi investasi jangka panjang. (red)