ACEH TIMUR Ketikberita.com | Bupati Aceh Timur H Hasballah Bin HM Thaib SH diwakili Sekda setempat Ir Mahyuddin, MSi menerima sebanyak 1005 mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari Politeknik kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Aceh Tahun 2022 yang akan melakukan KKL di Aceh Timur, Rabu (2/3/2022).
Kegiatan penerimaan mahasiswa KKL yang berlangsung di Aula Gedung Serbaguna Pemkab Aceh Timur dan dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Aceh Dr Ir Dyah Erti Idawati MT, Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh T Iskandar Faisal SKP MKes, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan pada Sekdakab Aceh Timur Aiyub SKM MSi serta sejumlah kepala OPD, Camat, perwakilan Dandim, Perwakilan Kapolres, dan undangan lainnya.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, Kabuaten Aceh Timur merupakan salah satu kabupaten yang memiliki masalah stunting dengan jumlah 19,73 persen berdasarkan entrian eppBGM Tahun 2021,” ujar Bupati Aceh Timur H Hasballah bin HM Thaib SH dalam laporan tertulisnya yang dibacakan Ir Mahyuddin MSi pada kegautan itu.
Sekda berharap agar mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh dapat menjalankan KKL terpadu ini sesuai dengan tujuan utama yaitu, ”Percepatan Penurunan Stunting Melalui Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Pemberdayaan Masyarakat”.
Sekda Aceh Timur juga berharap agar mahasiswa dapat meningkatkan kualitas dan pengetahuan keluarga maupun masyarakat terhadap stunting atau kekurangan gizi kronis pada bayi di Aceh Timur
“Sebagai kaum intelektual dan pembaharu, mahasiswa harus memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan dan meningkatkan kualitas, sehingga dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi suksesnya pelaksanaan pencegahan stunting,” tutur Sekda Aceh Timur Mahyuddin.
Sementara Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh T Iskandar Faisal SKP MKes turut mengucap syukur karena Pemkab Aceh Timur telah menerima mahasiswanya sebanyak 1005 orang yang akan ditempatkan di lima kecamatan dalam Kabupaten Aceh Timur atau 101 desa.
“Kegiatan KKL akan berlangsung mulai 1 Maret hingga 21 Maret 2022. Tema KKL yaitu ‘Percepatan Penurunan Stunting Melalui Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Pemberdayaan Masyarakat’. Kami siap mendukung Pemkab Aceh Timur untuk menurunkan angka stunting,” jelas T Iskandar Faisal saat menyampaikan pidatonya.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Aceh Dr Ir Dyah Erti Idawati MT mengatakan, upaya pencegahan stunting membutuhkan kolaborasi dari semua pihak, karena tidak hanya terkait penanganan gizi dan kesehatan, tetapi juga bersangkut paut dengan masalah sanitasi, pola pengasuhan anak, ketersediaan dan keamanan pangan, pendidikan, kemiskinan, serta politik.
Dyah Erti Idawati menambahkan, Penanganannya harus dilakukan secara terus menerus melalui berbagai kebijakan, kampanye dan sosialisasi. Maka dari itu, selaku pihak yang terlibat aktif dalam penanganan stunting di Aceh.
“Kami juga mengajak Poltekkes Kemenkes Aceh ikut mengambil peran dalam menuntaskan segala permasalahan berkaitan stunting ini. Kegiatan KKL Terpadu ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk melakukannya, karena adik-adik mahasiswa sebentar lagi akan turun langsung ke masyarakat,” tandas Dyah Erti Irawati.
Ia menambahkan, hari ini kita juga akan mendeklarasikan Mahasiswa Peduli Stunting, “Mudah-mudahan melalui gerakan ini, adik-adik mahasiswa nantinya dapat memberikan pemahaman kepada masyaraka,” tukasnya. (AA)