TANGERANG (Banten) ketikberita.com | Anggota DPRD Kota Tangerang Tasril Jamal menggelar reses ke-3 di kawasan Karang Tengah, Ciledug, dan Larangan.
Dalam keterangannya pada Senin (19/6/2023), politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyebut ada sejumlah aspirasi yang disampaikan warga kepadanya.
“Hasil reses tentunya menyampaikan hal-hal tentang pembangunan Kota Tangerang dan kinerja dewan yang sudah dilakukan atau yang sedang berjalan,” ujarnya.
Menurutnya, aspirasi masyarakat di wilayah Tangerang bagian Timur ini masih seputar lingkungan, infrastruktur, dan layanan kesehatan.
“Reses ini menampung aspirasi dan memberikan perkembangan-perkembangan. Ketika menampung aspirasi banyak persoalan yang diadukan atau diusulkan kepada dewan tentu dapat diperjuangkan untuk dapat dilakukan pembenahan atas persoalan lingkungan seperti banjir, drainase yang belum tuntas, dan belum terintegrasi persoalan jalan yang belum selesai, BPJS, kesehatan, dan sebagainya,” ungkapnya.
“Ini yang kita tampung dari masyarakat, inilah yang akan kita bawa nanti ke rapat kerja dewan dengan SKPD sehingga bisa dimasukan aspirasi ini yang diperjuangkan,” imbuh Tasril.
Tasril menuturkan, di daerah pemilihannya (dapil) IV, aspirasi masyarakat sudah mulaai terealisasi yang jika dipresentasikan sudah mencapai 80 persen.
“Alhamdulillah hampir semua perumahan, ada 14 perumahan yang saya undang hadir, dan hampir semua sudah mendapatkan pembenahaan, atau pembangunan atas usulan dan kawalan dari dewan Tasril Jamal,” tuturnya.
Meskipun masih ada yang belum mendapatkan pembenahan, lanjut Tasril, dirinya akan terus memperjuangkannya.
“Jadi aspirasi mereka hampir ya 80 persen, tapi memang tidak semua dibenahi, kita bagi-bagi juga ada yang belum nanti insyaallah menyusul,” katanya.
Dalam reses yang digelar pada momen menjelang tahun politik, Tasril pun berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga nilai-nilai kebersamaan.
“Jangan ada perpecahan, siapapun pilihannya walaupun ada perbedaan tetap dalam satu tujuan menyukseskan pesta demokrasi ini. Jangan ada benturan, jangan ada fanatisme pada salah satu partai sehingga membuat pemecahan lingkungan, karena saya tekankan juga siapapun yang anda elu-elukan belum tentu juga menjamin kehidupan anda. Saya edukasi pemahaman itu, artinya normal-normal saja melihat pesta pemilu,” pungkasnya. (mir)