MEDAN ketikberita.com | Video maupun pemberitaan yang menyebut adanya dugaan pengoplosan beras di seputaran Pasar Sei Sikambing dipastikan hoax.
Hal ini terungkap pada rapat dengar pendapat (RDP) yang diadakan di Komisi III DPRD Medan, Senin (20/2). Rapat dipimpin Ketua Komisi III Afif Abdillah dan dihadiri anggota Komisi III lainnya antara lain Khalil Prasetyo, Hendri Duin, dan Edward Hutabarat.
Hadir pula Pimwil Bulog Sumut Arif Mandu, Pimcab Bulog Medan Dharma Wijaya, Kadis Koperasi UMKM, Perindag Benny Nasution, Dirut PUD Pasar Medan Suwarno didampingk jajarannya Diorps Ismail Pardede, Dirbang/SDM Imam Abdul Hadi, dan Dirkeu/Adm Fernando Napitupulu.
Ketua Nasdem Medan ini menambahkan jelang puasa Ramadhan, keresahan masyarakat terhadap ketersediaan komoditi seperti beras maupun minyak goreng (migor) meningkat. Afif menuturkan RDP menindaklanjuti beredarnya di media sosial maupun media massa mengenai adanya dugaan pengoplosan beras.
Video diambil saat adanya monitoring dan evaluasi oleh Satgas Pangan Mabes Polri dan Badan Ketahanan Pangan Nasional ketika mendatangi Pasar Sei Sikambing. Akan tetapi, setelah mendengar penjelasan dari Bulog diketahui bahwa hal tersebut hoax.
“Ternyata di video itu ada salah persepsi, karena ternyata itu adalah repacking (pengemasan ulang) dari yang di goni 50 kg ke goni ukuran 5 kg. Jadi dapat dipastikan yang disajikan di video itu mengenai dugaan pengoplosan beras hoax,” beber Afif.
Ditambahkan Afif, untuk pengendalian inflasi dan stabilisasi harga bahan pangan pokok, diperlukan solusi yang permanen. Salah satunya dengan intervensi harga di pasar.
“Pada dasarnya kami siap memdukung langkah-langkah yang diambil PUD Pasar Medan selagi itu untuk masyarakat. Kami akan siapkan Perda untuk stabilisasi harga supaya dinas atau instansi terkait punya kekuatan hukum,” beber Afif.
Sebelumnya, Pimwil Bulog Sumut Arif Mandu menjelaskan memang ketika adanya monitoring dan evaluasi kemarin, ditemukan adanya grosir eceran yang mengambil beras ukuran 50 kg dari distributor di Pasar Sei Sikambing. Selanjutnya beras dikemas ulang dikarung ukuran 5 kg. Hanya saja, setela dicek, beras dijual masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan yakni Rp9.950.
Arif melanjutkan Bulog selalu mendukung kolaborasi yang dilakukan PUD Pasar Medan dengan PT Pillar Grup Indonesia, terutama dalam menjamin ketersediaan pasokan beras ukuran 5 kg. Untuk menghadapi Ramadhan, sambung Arif, saat ini kurang lebih telah disediakan stok 20 ribuan ton beras.
“Kerja sama terus jalan, supaya suplai di pasar terjamin demi mewujudkan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Kolaborasi PUD Pasar dengan PT Pillar tentu dapat memasifkan suplai sehingga harga beras terkendali,” beber Arif.
Sementara itu, Dirut PUD Pasar Medan Suwarno mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan dari Bulog, video tersebut tidak benar terjadi pengoplosan beras. Meski begitu, ujar Suwarno, pihaknya tetap akan melakukan pengawasan di pasar-pasar agar tidak terjadi penyimpangan.
Mengenai pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan khususnya beras, Suwarno berharap agar Bulog dapat menambah stok beras di pasar.
“Animo masyarakat terhadap beras yang disediakan di pasar lewat kolaborasi PUD Pasar dengan PT Pilar dan didukung Bulog, sangat tinggi. Jadi begitu beras masuk, tidak sampai setengah hari sudah habis itu stoknya. Kalau bisa kuota yang ada dari sekarang ditambah,” tandas Suwarno. (er)