Kepala Desa Telaga Pesimis Wilayahnya Bebas Judi

260

BINJAI (Sumut) ketikberita.com | Eksistensi praktik perjudian di Desa Telagah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian masyarakat. Selain lokasinya strategis diperkirakan omset perbulannya mencapai hingha ratusan juta rupiah.

Kolen Ginting, selaku Kepala Desa merasa ‘pesimis’ wilayahnya bebas dari segala bentuk tindak pidana perjudian. Menurutnya, pengelola lokasi judi di wilayahnya kerap mengelabuhi aparat penegak hukum (APH) dengan sistem buka tutup.

“Kok belum ada respon dari pihak kepolisian. Semalam di kunjungi Kapolsek sama anggota Camat tapi begitu pulang orang itu langsung buka lagi,“ ungkap Kolen bernada pasrah lewat sambungan seluler, Kamis (16/2/2023) Jam 13.37 WIB.

Disebutkannya, aparat penegak hukum terkesan apatis dalam memberantas tindak pidana perjudian tersebut. “Kok nggak ada reaksi ini lah maka aku malas cerita percuma kalok ngomong aja,” tandasnya.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Binjai AKP M Rian Permana ketika dikonfirmasi mengaku akan menindaklanjuti laporan tersebut. “Selamat sore bang. Baik bang segera kami tidak lanjuti kembali laporan tersebut dan segera kita tindak tegas,” katanya lewat pesan WhatsApp, Minggu (19/2/2023) Jam 17.23 WIB.

Sebelumnya, Lokalisasi praktik perjudian di kawasan Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingai, Kota Binjai, akhir-akhir ini semakin eksis di kalangan masyarakat. Bahkan omset perbulannya mencapai ratusan juta rupiah.

Teranyar, pengelola lapak yang disebut-sebut berinisial MT itu dikabarkan membuka kembali bisnis haramnya setelah sempat ditutup oleh aparat penegak hukum.

Berbekal informasi dari sumber terpercaya, lapak judi itu diinisiasi terbesar di Kota Binjai selalu dipadati pengunjung. Selain lokasinya strategis, sebagian besar pengunjung berasal dari luar daerah. Tidak hanya pria, wanita juga andil dalam memasang taruhan.

“Yang punya lapak ini biasa disapa MT bang. Yah, tempat ini salah satu lokasi terbesar disini (Kota Binjai) omsetnya pun hingga ratusan juta. Biasanya pengunjung yang rame di hari jumat sampai minggu,” ucap salah satu sumber yang tak ingin disebutkan identitasnya.

Menurutnya, lokasi tersebut jauh dari pantauan Aparat Penegak Hukum (APH). Awalnya, warga setempat sudah melaporkan dugaan bebasnya praktik perjudian itu kepada polisi namun diduga informasinya keburu bocor sebelum polisi datang sehingga lokasi sudah steril dan kosong.

“Warga sini sudah resah bang. Kemarin sempat digerebek polisi namun lapaknya kosong duluan sebelum polisi datang. Informasi yang ku dapat mereka menyetor ke oknum aparat temannya si MT makanya aman-aman aja mereka. Yang punya lapak jarang berada dilokasi bang,” terang sumber seraya meninggalkan lokasi perjudian. (red)