MEDAN ketikberita.com | Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) lewat inisiatif Sadar Waktu menggelar pre-event perdana kampanye “Sejenak Tanpa Layar” di Taman FISIP USU, kemari Sabtu (20/9) siang. Kegiatan yang dimulai pukul 13.00 WIB ini dihadiri lebih dari 50 peserta, baik mahasiswa FISIP maupun dari fakultas lain.
Dalam pre-event ini, peserta diajak menikmati beragam aktivitas kreatif dan interaktif tanpa menggunakan gawai. Panitia menyediakan area merangkai beads dan aneka board games untuk memantik interaksi langsung antarpeserta.
“Lewat pre-event ini, kami ingin nunjukin kalau detoks digital itu nggak sesulit yang dibayangin. Cukup meluangkan satu–dua jam buat main bareng atau ngobrol tanpa layar, ternyata bisa bikin kita lebih hadir dan lebih nyambung sama orang di sekitar,” ujar Alya Amanda, General Manager Sadar Waktu.
Salah satu daya tarik kegiatan adalah interactive board bertajuk “Screen Time Check”, tempat peserta menuliskan rata-rata durasi menatap layar setiap hari. Hasilnya, hanya 7 orang yang mencatat screen time kurang atau sama dengan 5 jam, 32 orang berada di kisaran 5–10 jam, dan 11 orang mengaku menghabiskan waktu layar lebih dari 10 jam per hari. Mayoritas juga menandai gangguan tidur sebagai efek paling sering dialami akibat durasi menatap layar yang panjang, disusul gangguan mata dan postur buruk.
Selain itu, sejak proses registrasi, peserta diarahkan untuk mengaktifkan stopwatch di ponsel dan mematikannya saat meninggalkan area permainan. Dari penghitungan panitia, rata-rata peserta berhasil melepas layar selama 30 menit, bahkan ada yang bertahan hingga 1 jam penuh.
Salah satu peserta, Ananda Tasya Sinaga dari Fakultas Keperawatan, mengaku pengalaman ini membuka mata.
“Seru karena bisa nemuin kreativitas baru waktu merangkai beads. Saya berhasil tanpa HP selama 1 jam 50 menit. Biasanya screen time saya di atas 5 jam, jadi ikut kampanye ini bikin saya lebih sadar dan bahkan jadi lebih banyak berkomunikasi langsung sama peserta lain yang sebelumnya nggak saya kenal,” tuturnya.
“Seru karena bisa nemuin kreativitas baru waktu merangkai beads. Saya berhasil tanpa HP selama 1 jam 50 menit. Biasanya screen time saya di atas 5 jam, jadi ikut kampanye ini bikin saya lebih sadar dan bahkan jadi lebih banyak berkomunikasi langsung sama peserta lain yang sebelumnya nggak saya kenal,” tuturnya.
Kampanye “Sejenak Tanpa Layar” bertujuan memotivasi mahasiswa untuk lebih sadar waktu, sekaligus mengalihkan kebiasaan berlama-lama dengan gadget ke aktivitas alternatif yang menyehatkan dan mempererat relasi sosial.
Sadar Waktu akan melanjutkan rangkaian pre-event kedua pada Kamis, 25 September 2025, sebelum puncak main event yang dijadwalkan pada Selasa, 30 September 2025. Harapannya, semakin banyak mahasiswa yang terinspirasi untuk mencoba “puasa layar” dan merasakan manfaatnya. (KSW)
Sadar Waktu akan melanjutkan rangkaian pre-event kedua pada Kamis, 25 September 2025, sebelum puncak main event yang dijadwalkan pada Selasa, 30 September 2025. Harapannya, semakin banyak mahasiswa yang terinspirasi untuk mencoba “puasa layar” dan merasakan manfaatnya. (KSW)