JAKARTA ketikberita.com | Pluang, aplikasi investasi fraksional terlengkap yang kini menjadi salahsatu perusahaan rintisan wealth tech dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara, telah meraih pendanaan US$55juta yang dipimpin oleh Accel.
Putaran investasi ini merupakan lanjutan pendanaan seri B yang diumumkan sebelumnya, sehingga Pluang kini telah mengantongi total pendanaan sebesar US$110 juta sepanjang 2021. Selain Accel, investor yang terlibat dalam putaran investasi kali ini adalah Trung Nguyen, AndyHo, Aleksander Leonard Larsen, dan Jeffrey Zirlin (pendiri Axie Infinity), Alexavon Tobel (mantan CEO Learnvest), Daniela Binatti (CTOPismo), Jannick Malling dan Leif Abraham (Co-CEO Public.com), Raghu Yarlagadda (CEO FalconX), Sergio Jimenez (CEO Flink), The Chainsmokers, BRI Ventures, Gold House, beserta investor Pluang sebelumnya yang terdiri dari Square Peg, Go-Ventures, UOB Venture Management, dan Openspace Ventures.
Dengan pendanaan ini, Pluang berkomitmen untuk terus memudahkan dan membuka akses investasi diberagam kelas aset seluas-luasnya kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia terlepas dari latar belakang dan tingkat pendapatannya.
Aksi korporasi ini didasarkan atas tingginya tingkat penetrasi internet dan penggunaan ponsel pintar di Indonesia, sehingga ekonomi digital Indonesia kedepan mampu bertumbuh sangat cepat berkat pemanfaatan teknologi informasi. Apalagi, nilai tabungan per kapita Indonesia diramal akan berlipat ganda selama satu dekade berikutnya, sehingga investor pemula memiliki kesempatan besar untuk mengelola uangnya secara lebih bijak dengan memanfaatkan teknologi finansial terkini.
“Menyediakan akses yang mudah secara digital keberbagai produk investasi adalah kunci utama dalam meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan baik di Indonesia maupun di Asia Tenggara,” kata Claudia Kolonas, Co-Founder Pluang.
“Akses terhadap beragam kelasasetinvestasi yang saat ini tersedia di Pluang dimasa lalu hanya dapat diperoleh oleh kalangan tertentu dan berkecukupan. Sementara itu, kalangan populasi lainnya masih memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah dan hanya memiliki pilihan investasi yang sangat terbatas. Dengan pendanaan tambahan ini, tim kami bisa mempercepat momentum dan menyediakan alat, sumberdaya, pengetahuan, serta wawasan yang diperlukan agar lebih banyak masyarakat mampu menciptakan kekayaan jangka panjang.
Kami sangat senang memiliki investor kelas dunia seperti Accel, dan juga para investor baru kami, yang mendukung Pluang untuk bertumbuh ke tingkatan selanjutnya.
”Aplikasi Pluang memungkinkan jutaan investor ritel Indonesia untuk berinvestasi keberagam kelas aset secara praktis dan tanpa hambatan mengingat diversifikasi aset adalah kunci utama bagi investor pemula untuk meminimalisasi risiko investasinya.
Sejak menyediakan pilihan investasi emas pada2019, Pluang secara bertahap membuka akses terhadap beragam kelas aset investasi didalam aplikasinya, menjadikannya sebagai tujuan utama investor untuk berinvestasi dan mengelola keuangan pribadi. Kini, pengguna dapat berinvestasi di emas, Micro E-Mini index futures, reksadana, dan aset digital di aplikasi Pluang. Selain itu, dalam waktu dekat Pluang akan meluncurkan produk investasi pertama di Indonesia yang memungkinkan pengguna untuk berinvestasi saham AS mulai dari 0,1 unit saham saja.
Pluang telah memiliki lebih dari 4 juta pengguna terdaftar di Indonesia dan angkanya terus berkembang pesat. Pluang berhasil mencetak pertumbuhan pengguna yang aktif melakukan transaksi sebanyak 22 kali lipatan tara Januari 2020 hingga November 2021. Di samping itu, Pluang juga mencatat pertumbuhan pengguna yang memiliki saldo aktif sebanyak 28,5 kalilipat di periode yang sama.
Keberhasilan pertumbuhan Pluang tidak terlepas dari kemitraan dengan beberapa aplikasi super apps dikawasan Asia Tenggara seperti Gojek, DANA, Tokopedia, dan Bukalapak untuk membuka akses investasi seluas-luasnya ke masyarakat.
Selain memperluas akses investasi di dalam negeri, Pluang juga berencana memanfaatkan dana tersebut untuk memperbesar cakupan bisnisnya ke AsiaTenggara. Ekspansi tersebut sejalan dengan misi perusahaan untuk memberdayakan dan meningkatkan literasi serta inklusi keuangan di kawasan Asia.
Para investor global pun telah menyadari besarnya ukuran dan potensi pasar ekonomi digital di AsiaTenggara. Sebagai buktinya, mereka telah menggelontorkan investasi sebesar US$8,2 miliar bagi perusahaan rintisan di Asia Tenggara pada 2020. “Tren investor mobile-first yang bertransaksi diberbagai aset kelas adalah salah satu tren fintech global paling menarik yang pernah diinvestasikan Accel,” ujar partner Accel Andrew Braccia.
“Kami sangat senang dapat mendukung Pluang dalam misi mereka untuk menyediakan produk yang membuka akses investasi kemasyarakat dan meningkatkan inklusi keuangan tidak hanya di Indonesia, namun juga di Asia Tenggara.” Kami sangat terkesan dengan tim Pluang yang telah mengembangkan produk keuangan yang tersedia untuk masyarakat umum dan menjadi satu-satunya pemain yang menyediakan beberapa kelas aset dalam satu aplikasi, termasuk akses ke Indeks SahamAS, dalam kurun dua tahun saja,” kata partner Accel, Ethan Choi. (r/red)