ASAHAN (Sumut) ketikberita.com | Bentuk kepedulian PT PLN (Persero) melalui PLN UIP SBU terhadap masyarakat sekitar PLTA Asahan III, tercermin lewat Event Rafting Jalur Extreme dan Nightmare Sungai Asahan yang berlangsung di Pendopo Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan, Sumut, Sabtu (2 Maret 2024).
Pelepasan kegiatan langsung dihadiri Manajer PLN UPP SBU 4 Parlindungan beserta jajaran, dan sejumlah stakeholder antara lain : perwakilian dari Camat Aek Songsongan, Panusunan Rambe; perwakilan dari Nippon Koei Mr. Felix, Mr. Sakai, dan Helin Simatupang; perwakilan SAJO, Arman; perwakilan dari Tokoh Masyarakat, Humala Siagian & Kauijin Hutagaol; Perwakilan dari Polsek Porsea, Pak Aritonang; serta perwakilan dari Kanit Reskrim Polsek Bandar Pulau, Iptu Azwar Batubara.
Di momen itu, MUPP SBU 4 Parlindungan mengatakan, event menjelang beroperasinya PLTA Asahan III, sebagai wujud kepedulian PLN terhadap komunitas Arung Jeram Asahan dan Tobasa serta masyarakat di sekitar sungai Asahan dengan mendanai/mensponsori Event Rafting ini.
Ia juga menjelaskan, PLTA Asahan direncanakan akan dilakukan pengetesan atau Individual Tes secara bertahap pada April 2024 mendatang.
“Untuk beroperasi, diperkirakan pada akhir 2024 di semester 2. Untuk mengisi tunel, akan dilakukan sejak April 2024,” katanya.
Dijelaskannya, PLTA Asahan III yang segera beroperasi, ditargetkan mampu menghasilkan 174 megawatt.
“Kapasitasnya mampu 174 megawatt, kemungkinan beroperasi di akhir tahun,” ucapnya optimis.
Menimpali hal itu, Camat Aek Songsongan, Panusunan Rambe mengatakan, dengan diadakannya event ini, PLN dan masyarakat saling bersinergi dan peduli satu sama lain.
Terpisah, GM PLN UIP SBU Hening Kyat Pamungkas menyampaikan, event tersebut sebagai bentuk PLN menunjukkan kepeduliannya terhadap komunitas Arung Jeram Asahan dan Tobasa serta kepada masyarakat di sekitar sungai Asahan.
“Dengan diadakannya event ini, diharapkan PLN dan masyarakat dapat saling bersinergi, khususnya dalam mendukung penyelesaian PLTA Asahan III sampai beroperasi, hingga akhirnya kelistrikan yang dihasilkan bisa dirasakan secara luas oleh masyarakat khususnya warga Toba dan Asahan,” tandasnya. (KBM)