Home / Ketik Berita / Provinsi / Sumatera Utara / Peduli Lingkungan, Rosmalinda dan Tim PKM USU Edukasi Siswa Bandar Khalipah tentang Bank Sampah

Peduli Lingkungan, Rosmalinda dan Tim PKM USU Edukasi Siswa Bandar Khalipah tentang Bank Sampah

MEDAN ketikberita.com | Tim Pengabdian Universitas Sumatera Utara (USU) yang dipimpin oleh Rosmalinda melaksanakan kegiatan edukatif di SMP AL Mukmin, Desa Bandar Khalipah, Percut Sei Tuan, Sumatera Utara. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Desa Binaan dengan skema “Mewujudkan Kampung Iklim-Bank Sampah Menggunakan Pendekatan GEDSI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion)”.

Menurut Ketua Tim PKM USU, Rosmalinda, permasalahan pengelolaan sampah masih menjadi isu penting di Desa Bandar Khalipah. Rendahnya kesadaran dan pemahaman generasi muda terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan menjadi faktor utama meningkatnya volume sampah dan menurunnya kualitas lingkungan.

“Desa ini berada di daerah sungai yang sering mengalami banjir dan konsekuensi dari banjir itu tentu adalah penyakit. Jadi, masyarakatnya perlu memahami nilai lingkungan dan tanggung jawab sosial. Kami juga melakukan mitigasi, salah satunya adalah mengelola sampah,” ungkapnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, Tim PKM USU berinisiatif mengadakan kegiatan edukatif berupa penayangan video edukasi tentang pengelolaan sampah dan praktik lingkungan berkelanjutan, diskusi interaktif yang dipandu oleh Tim PKM USU bersama siswa/i SMP AL Mukmin, serta pengisian pre-test dan post-test untuk mengukur pemahaman siswa tentang pengelolaan sampah.

Adapun tujuan utama kegiatan edukatif ini adalah meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan, memberikan pemahaman praktis mengenai konsep Bank Sampah, serta menumbuhkan sikap tanggung jawab lingkungan.

“Bank Sampah adalah cara pengelolaan sampah yang bertujuan mendidik masyarakat untuk mengelola sampah dengan baik serta giat menabung. Tetapi menabung sampah membutuhkan kesabaran dalam memilah, dimana hasilnya baru bisa didapatkan di akhir, baik dalam bentuk barang maupun uang,” ujarnya.

Selain menangani pengelolaan sampah, Bank Sampah juga menerapkan prinsip GEDSI untuk menjamin kegiatan ini berjalan secara inklusif dan partisipatif. “GEDSI itu lebih kepada inklusi, dimana kita semua adalah sama. Jadi, tidak ada orang yang boleh tertinggal,” jelasnya lebih lanjut.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Rosmalinda bersama Tim PKM USU berharap akan terjadi peningkatan pemahaman dan kesadaran siswa tentang pengelolaan sampah, terbangunnya komitmen sekolah untuk menerapkan prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan, serta terciptanya lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan di masa depan. (Josephine/AP)