DELI SERDANG (Sumut) Ketikberita.com | Diduga tak lagi di perbolehkan oleh pemilik lahan untuk menyandarkan sampannya di aliran sungai hitam di Desa Saormatio Kecamatan Pantai Labu, Deli serdang. Membuat para nelayan yang rata-rata berasal dari Desa Sugiharjo Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang ini merasa akan kehilangan mata pencaraian sebagai Nelayan, pasalnya para nelayan tak tau akan dimana menyandarkan sampannya ketika pulang setelah melaut, dilokasi ini lah satu-satunya tempat untuk menyandarkan sampan para nelayan yang jaraknya tak jauh dari rumah mereka.
Mengetahui hal ini Ibu Oktober Liana Aritonang selaku Tokoh masyarakat Desa Sugiharjo, Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang, tergugah hatinya untuk turun kelokasi mendengarkan curhatan para Nelayan. Sabtu, (28/01/2023).
Bersama Nelayan, kepada awak media Ibu Oktober Liana Aritonang mengatakan, “saat ini kita telah berkoordinasi kepada pemilik lahan, untuk tetap memberi izin kepada Nelayan agar sampan mereka tetap di perbolehkan bersandar di aliran Sungai tersebut, “ucapnya.
“Setelah bertemu dengan pihak Puskopkar “A” Bukit Barisan selaku pemilik lahan, pemilik lahan mengizinkan sampan para Nelayan untuk bersandar di lokasi tersebut, namun ada aturan-aturan yang harus di patuhi, seperti menjaga di lingkungan tersebut tidak boleh mengambil dan merusak pohon dan buah sawit yang ditanam di lokasi tersebut, “pungkas wanita berdarah Batak ini.
Sarwo selaku Kepala Unit Pekebunan mengatakan, para Nelayan tetap di perbolehkan untuk menyandarkan sampannya di lokasi tersebut, “namun para Nelayan harus tetap menjaga areal tersebut, dengan tidak melakukan pengerusakan pohon sawit, menjaga bendungan, agar air laut tidak melimpah ke areal perkebunan, “ucapnya, saat di hubungi via Whatsapp.
“Kita tau jika lokasi tersebut merupakan lokasi terdekat bagi Nelayan untuk pergi melaut, namun kita harus tetap sama-sama menjaga, tidak boleh melakukan pengerusakan, “tegasnya.
Selesai bertemu dengan pihak perkebunan, Ibu Oktober Liana Aritonang bersama Nelayan berkumpul dan makan siang bersama nelayan di pinggir Sungai Hitam, tampak harapan para Nelayan kembali bersinar. Setelah mendengar arahan Ibu Oktober Liana Aritonang. Sebelumnya para Nelayan ini tak tau harus mengadu kemana.
Saat ini para nelayan di aliran Sungai Hitam akan membuat kelompok Nelayan dan mengangkat Ibu Oktober Liana Aritonang menjadi Ketua kelompoknya, adapun dalam pengurusan pendaftaran kelompok Nelayan, para Nelayan siap melengkapi surat-suratnya yang nantinya akan didaftarkan ke Dinas terkait. (As)