SAMOSIR (Sumut) Ketikberita.com | Laga kambing sesama sepeda motor terjadi di menuju Reniate Palipi persis didepan kantor KPU Kabupaten Samosir.
Peristiwa mengenaskan tersebut merenggut nyawa seorang pelajar SMP Budi Mulia Pangururan yakni Artha M Naibaho yang berboncengan di dengan temannya satu marga dan teman dilarikan ke Rumah Sakit Adrianus Sinaga Pangururan.
Sementara sepeda motor lawannya di kenderai lelaki dengan mengalami luka-luka di badan. Korban meninggal di tempat kejadian perkara (TKP) yang tinggal di Komplek Tanah Lapang Pangururan “Pelajar SMP Budi Mulia”, bersama temanya, Rabu (24/9/2025).
Kejadian itu berlangsung di sekitar Kantor KPU Samosir, Desa Hutanamora, Pangururan pada Minggu (21/9) sekira pukul 15.00 WIB, sebut Kasat Lantas melalui Kapala Unit (Kanit) laka Ipda Yusuf Ketaren.
“Benar, ada kecelakaan di dekat Kantor KPU Samosir, satu meninggal dunia di TKP dan korban bernama Ar br N (14 tahun), siswa SMP Budi Mulia beralamat di sekitar Tanah Lapang Pangururan,” sebut Ipda Yusuf Ketaren.
Korban diketahui adalah putri dari seorang perawat yang berdinas di RSUD Hadrianus Sinaga. Saat kejadian, Ar br Naibaho berboncengan dengan satu marganya mengendarai sepeda motor dari arah Palipi menuju Pangururan tanpa mengenakan helm.
“Ketika dekat Kantor KPU tiba-tiba topi korban jatuh dan korban berhenti dan hendak memutar untuk mengambil topinya, tiba-tiba datang sepeda motor dengan kecepatan tinggi juga dari arah Palipi menuju ke Pangururan, langsung menabrak motor korban sehingga pecah kepala dan meninggal di tempat,” jelas Ipda Yusuf Ketaren.
Motor yang menabrak korban dikendarai seorang pria bermarga Malau (21 tahun) asal Kecamatan Ronggurnihuta. Pengendara tersebut mengalami luka serius, sambungnya.
“Yang menabrak bermarga Malau (21 tahun) dari Ronggurnihuta mengalami patah tangannya dan gigi depannya patah semua, sementara teman seboncengan korban juga boru Naibaho mengalami patah tangannya,” rinci Ipda Yusuf menambahkan.
Setelah dibersihkan di RSUD Hadrianus Sinaga, jenazah korban telah dibawa ke rumah duka di Tanah Lapang Pangururan. Kepergian seorang pelajar belia di usia 14 tahun ini meninggalkan duka yang mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi masyarakat Pangururan yang berduka atas rentetan kecelakaan lalu lintas yang merenggut korban jiwa. (RL/28)
