MEDAN ketikberita.com | Saat menghadiri peresmian Pondok Pesantren Tahfidz Sulaimaniyah Haji Anif Jalan Petunia V, Kelurahan Namo Gajah Kecamatan Medan Tuntungan, Selasa (10/10), Wali Kota Medan Bobby Nasution menyampaikan secara rinci tujuan dilaksanakannya program Masjid Mandiri.
Dijelaskan Bobby Nasution, melalui program ini, masjid tidak hanya tempat ibadah saja, tapi juga sebagai sentra aktivitas masyarakat, baik itu pemberdayaan ekonomi, pendidikan, sosial maupun politik.
“Selain mengembangkan dan memajukan ekonomi umat, tujuan program Masjid Mandiri ini juga untuk membangun peradaban Islam yang berawal dari masjid,” kata Bobby Nasution.
Tidak itu saja, melalui Masjid Mandiri, orang nomor satu di Pemko Medan ini juga ingin menjadikan masjid sebagai tempat pendidikan dan pengajaran. Apalagi, imbuhnya, awal mula dibentuknya program Masjid Mandiri ini merupakan hasil diskusinya dengan para alim ulama.
“Kita tentu paham masjid adalah sebuah rumah ibadah, namun melalui masjid kita juga dapat membentuk jati diri yang lebih dan membuat peradaban baik itu kegiatan sosial maupun ekonomi. Hal ini tentunya selaras dengan didirikannya pesantren ini untuk membentuk SDM yang unggul dengan berlandaskan Alquran sebagai sumber ilmu agama guna mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045,” paparnya.
Dihadapan keluarga besar almarhum Haji Anif, alim ulama, tokoh masyarakat serta unsur Forkopimda Sumut dan Kota Medan, menantu Presiden Joko Widodo ini selanjutnya mengungkapkan, Provinsi Sumut merupakan peringkat pertama di Indonesia tertinggi dalam penyalahgunaan narkoba. Sedangkan Kota Medan, lanjutnya, tingkat pertama penyalahgunaan narkoba di Sumut.
Tentunya ini, bilang pria lulusan Institut Pertanian Bogor itu, menjadi permasalahan yang harus diketahui sehingga bisa mencari solusi dari permasalahan tersebut guna mewujudkan Indonesia Emas 2045 tersebut.
Salah satu cara yang harus dilakukan, kata Bobby Nasution, menjadikan generasi penerus yang unggul mulai sejak dini. “Itu harus dimulai dari sekarang. Generasi penerus harus punya karakter yang berlandaskan Alquran dan agama,” terangnya.
Kemudian, Bobby Nasution sangat mengapresiasi apa yang dilakukan keluarga almarhum Haji Anif. “Ini sangat luar biasa, apalagi ini merupakan wasiat beliau sebelum meninggalkan kita semua. Bukan hanya untuk keluarga, tetapi juga bagi seluruh umat Muslim. Meskipun bangunan fisiknya ada di Provinsi Sumut, saya berharap lulusannya dapat mengamalkan ilmu tersebut hingga ke seluruh dunia,” harapnya.
Di kesempatan itu, Bobby Nasution selanjutnya berjanji akan memperbaiki jalan di sekitar pesantren sebagai bentuk dukungan Pemko Medan. “Insya Allah dalam bulan ini, Pemko Medan melalui dinas terkait akan mengaspal ulang jalan sekitar pesantren. Kalau bisa Minggu depan sudah dikerjakan sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan para santri,” ujarnya
Sementara itu, Musa Rajekshah selaku Ketua Yayasan Haji Anif menyampaikan, peletakan batu pertama pembangunan pesantren ini dilakukan 16 Oktober 2020 bersama dengan Bobby Nasution. Dimana pada saat itu, suami Ketua TP PKK Kota Medan ini belum menjadi Wali Kota Medan.
“Alhamdulillah hari ini kita bersama Bapak Wali Kota Medan akan meresmikan Pondok Pesantren Tahfidz Sulaimaniyah Haji Anif. Saya juga ucapkan terima kasih kepada Hj Dastel Meri yang telah mewakafkan tanahnya untuk dibangun pesantren. Saya berharap generasi bangsa harus semakin baik, mereka yang kelak mengelola negara ini,” harapnya. (red)