Berhasil Kendalikan Inflasi, Edy Rahmayadi Diminta Mendagri Jadi Narsum Rapat Pengendalian Inflasi se-Indonesia

218

MEDAN ketikberita.com | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dinilai berhasil oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam hal pengendalian inflasi di Sumut. Untuk itu, Edy Rahmayadi diminta menjadi narasumber pada rapat pengendalian inflasi yang diikuti seluruh kepala daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia, Senin (5/12) pagi.

Edy Rahmayadi akan menyampaikan materi tentang ‘Best Practice dalam pengendalian inflasi di daerah’. Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut Naslindo Sirait melalui telepon, Senin (5/12). Diketahui, per November 2022, angka inflasi di Sumut sebesar 5,03%.

“Mendagri menilai Gubernur Edy Rahmayadi berhasil mengendalikan inflasi yang dihadiri semua Gubernur, Bupati dan Walikota se-Indonesia, memang inflasi ini terus menjadi atensi Pak Gubernur,” kata Naslindo.

Adapun berbagai program yang telah dilakukan dalam mengendalikan inflasi. Di antaranya penguatan sisi produksi dengan pemberian berbagai macam bibit tanaman kepada petani. Selain memberikan bibit, Edy Rahmayadi juga mendorong gerakan menanam cabai di pekarangan rumah.

Selanjutnya, penguatan ketersediaan barang dan jangkauan harga dengan melakukan operasi pasar. Penguatan sarana dan prasarana produksi. Kemudian mendorong Kerjasama Antar Daerah (KAD).

Sudah ada 15 kabupaten/kota Sumut yang melakukan KAD. Selain itu telah ada kabupaten dan kota yang melakukan KAD dengan daerah di provinsi lain. Diantaranya Tapanuli Utara dengan Kota Batam, Simalungun dengan Bangka Belitung dan DKI Jakarta, hingga PT Dhirga Surya dengan Food Station DKI Jakarta.

Serta memperkuat sinergi dan penguatan program jangka panjang. Untuk penguatan program jangka panjang, Pemprov mencanangkan pembangunan kawasan pertanian terpadu.

Beberapa waktu lalu, Kementerian Keuangan juga mengapresiasi Sumut sebagai 10 besar provinsi terbaik dalam mengendalikan inflasi. Prestasi tersebut diraih di tengah kenaikan harga BBM dan ketidakstabilan perekonomian dunia.

“Oleh sebab itu, kita mendapat bonus dari Menteri Keuangan sebesar Rp10,3 miliar sebagai apresiasi atas keberhasilan pengendalian inflasi,” ujar Naslindo. (er)