Bupati Sabar AS Audiensi ke BMKG, Kabupaten Pasaman Dipercaya Sebagai Puncak Perayaan HMD ke 74

136

PASAMAN (Sumbar) ketikberita.com | Bupati Pasaman Sabar AS didampingi Kepala OPD terkait lakukan kunjungan kerja ke BMKG Jakarta dalam upaya percepatan 10 (sepuluh) program prioritas pembangunan Pemerintah Kabupaten Pasaman, khususnya Program Pasaman Tujuan Wisata, Program Majukan Ekonomi Kerakyatan dan Pasaman Cerdas.
Hal ini disampaikannya kepada awak media melalui pesan whatsapp jumat (15/3).

Lebih lanjut disampaikan Sabar AS bahwa saat beraudiensi dengan para pejabat BMKG Jakarta, Kamis (14/3) ” Kita Kabupaten Pasaman tepatnya lokasi Equator Bonjol dipercayakan sebagai Puncak peraayaan Hari Meteorologi Dunia ke 74 ” ungkap Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG, Rahmat Triono.

Dalam paparannya Sabar AS mengatakan bahwa Kabupaten Pasaman serius dalam mengembangkan pariwisata. Komitmen Pemkab Pasaman itu merupakan bentuk dukungan terhadap program nasional dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Kunjungan Bupati Pesaman ke BMKG ini setelah audiensi dan ketemu dengan Bpk Sandiaga Uno Menteri ParEkraf RI,” Ujarnya.

Beberapa kegiatan dan program telah dilaksanakan untuk pengembangan pariwisata itu sendiri. Baik penggalian potensi alam, sejarah, budaya dan edukasi.

Pemda Pasaman kata Sabar AS, juga telah melaksanakan berbagai event baik lokal maupun nasional. “Tidak hanya atraksi wisata, Pemda Pasaman juga berupaya membenahi destinasi wisata itu sendiri.” Ungkap Sabar AS.

Salah satu event yang berskala nasional yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya adalah perayaan titik kulminasi. Fenomena alam titik kulminasi ini diselenggarakan setiap tanggal 23 Maret dan 23 September setiap tahunnya.

Untuk tahun 2024 ini, perayaan titik kulminasi tersebut bertepatan dengan bulan suci ramadhan, dan hari meteorologi se dunia.

Maka “Pasaman Equator Festival” dalam rangka perayaan titik kulminasi ini diadakan selaras dengan HMD ke 74.”Kita berharap perayaan titik kulminasi di tanggal 23 Maret ini, bisa diselaraskan dengan HMD nya BMKG.” Usul Sabar AS ke BMKG.

Adapun rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan yakni atraksi fenomena alam titik kulminasi, peringatan hari meteorologi se dunia, tall show “Bedah langit khatulistiwa Boniol.” Dan wisata religi/ tausiah agama. Ditambah pelestarian adat istiadat melalui penampilan seni budaya daerah.

Sabar AS juga mengatakan bahwa BMKG selama ini sudah banyak membantu dan bekerja sama dengan Pemda Pasaman, melalui UPT Stasiun Geofisika Padang Panjang baik dalam atraksi titik kulminasi maupun edukasi astronomi di Pasaman ditambah pemantauan iklim dan potensi gempa.”BMKG sudah banyak membantu selama ini.” Ungkap Sabar AS.

Sabar AS menguraikan bahwa Pasaman tepat digaris khatulistiwa dan patahan Sumatra. Kondisi ini dijadikan momentum bagi Pemda dalam memberikan edukasi untuk menjadi Geopark dan wisata alam. Begitu juga dengan garis khatulistiwa sangat berpotensi menjadikan Pasaman sebagai tempat wisata astronomi / Astro-Eko-Toursm.

Perpaduan potensi alam Pasaman sangat strategis, karnanya antara Pemda Pasaman dengan BMKG terus saling bergandengan tangan menjadikan Pasaman sebagai tujuan wisata. ” “Sekali lagi mohon dukungan BMKG untuk peningkatan promosi pariwisata Pasaman.” Pinta Sabar AS.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG, Rahmat menegaskan bahwa BMKG akan menyelenggarakan peringatan puncak HMD ke 74 di Pasaman Sumatera barat. “Pada intinya kami support sekali atas event titik kulminasi dan siap mensupport yang bertepatan dengan hari meteorologi dunia ke 74.” Ungkapnya.

Sementara itu, Kepala stasiun geofisika Padang panjang, Suaidi menegaskan bahwa Pasaman ini punya keunikan batuan, potensi geotermal dan sesar aktif serta berada digaris katulistiwa, perlu kajian bagaimana kondisi iklim digaris khatulistiwa dan banyak lagi potensi yang bisa dikembangkan di Pasaman untuk jadikan Pasaman tujuan wisata,”tutupnya. (Tim/AP)

Artikulli paraprakHimbau Pengguna Jalan, Polres Tebing Tinggi Laksanakan Operasi Keselamatan Toba 2024
Artikulli tjetërKPPU Dukung Kehadiran Pabrik Minyak Makan Merah di Sumut