TEBING TINGGI (Sumut) ketikberita.com | Personel gabungan dari Polres Tebing Tinggi, Polsek Sipispis dan Brimob serta TNI membantu warga terdampak korban banjir di dua Desa, yakni Dusun 2 Desa Sibarau, Dusun 1 Kebun Sayur dan Dusun 3 Sindar Padang Desa Simalas Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai, Selasa (20/02/24).
Menurut Kasi Humas Polres Tebing Tinggi AKP Agus Arianto, penyebab terjadinya banjir di wilayah hukum Polsek Sipispis pada Selasa (20/2) sekira pukul 03. 00 WIB adalah karena curah hujan tinggi di hulu Sungai Sibarau Sipispis sehingga debit air meningkat di aliran sungai juga akibat jebolnya tanggul di aliran sungai Sibarau dengan ketinggian air mencapai 1 Meter.
“Akibat tingginya curah hujan membuat debit air meningkat dan tanggul menjadi jebol sehingga menyebabkan banjir di rumah warga sekitar bantaran Sungai Sibarau, ” terang Kasi Humas.
Pada kesempatan tersebut, personel dan forkopimda yang turun ke lokasi bencana banjir, antara lain, Kabag Ops Polres Tebing Tinggi Kompol Yengki Deswandi, SH, Kapolsek Sipispis AKP Gunawan Efendi,SH , personel Polsek Sipispis, Danyon B Sat Brimob Polda Sumut Kompol Heriono beserta personel, Camat Sipispis Herbin Damanik, SH, Kades yang wilayahnya terdampak banjir, Tenaga medis dari Puskesmas Sipispis dan Tenaga Medis dari Klinik Brimob Batalyon B Tebing Tinggi.
Selain membantu warga masyarakat, petugas juga melakukan koordinasi dengan pihak terkait diantaranya, Camat, Kades, Kadus dan Dinas Kesehatan Puskesmas Kecamatan Sipispis dengan rencana tindaklanjut segera mendirikan Posko Kesehatan dan Posko Bencana.
Tampak di lokasi sejumlah rumah tergenang banjir di Dusun 2 Desa Sibarau sebanyak 34 KK dengan ketinggian air 50 cm s/d 30 cm, Dusun 1 Kebun Sayur Desa Simalas rumah yang tergenang sebanyak 15 KK dengan ketinggian air 100 cm s/d 80 cm dan Dusun 3 Singar Padang Desa Simalas rumah yang terdampak banjir 20 KK dengan ketinggian air 30 cm s/d 20 cm.
Hingga saat ini debit air belum ada penurunan, sementara kerugian belum dapat di taksir karena kerugian berupa rusaknya ladang tanaman ubi, pisang dan sawit milik warga.
“Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir tersebut, sampai saat ini tanggul belum dapat dibendung karena arus air Sungai Sibarau yang terlalu deras,” tandas Kasi Humas. (ar)