SHANGHAI (Tiongkok) ketikberita.com | Huawei baru-baru ini menyampaikan wawasan menarik ketika menyoroti bagaimana industri mampu menjawab tantangan baru pada sistem kelistrikan seiring perkembangan energi baru yang pesat.
Melalui paparan yang disampaikan pada Konferensi Tingkat Tinggi bertajuk “Thrive with Digital, Accelerate Intelligence for Electric Power” yang menjadi bagian dari gelaran HUAWEI CONNECT 2023, David Sun, CEO Electric Power Digitalization Business Unit, menegaskan pentingnya membangun kapabilitas inti secara sistematis, jelasnya, Selasa (10/10/2023).
Sun menjelaskan, perubahan dalam produksi digital, baik pada tingkat kesadaran, organisasi, maupun tenaga kerja, kemudian peningkatan dalam produktivitas digital seperti komputasi dan daya transmisi, serta inovasi ekosistem berbasis arsitektur, dapat mendorong evolusi cerdas dari sistem daya, ucapnya.
Sun menambahkan, transformasi digital energi listrik membutuhkan sistem daya komputasi dengan arsitektur dan koneksi jaringan yang aman, akurat, dan sesuai dengan permintaan yang mampu menghadirkan komputasi cerdas dan respons yang fleksibel serta real-time.
Ia menekankan bahwa di era serba digital sangat dibutuhkan “Model Kosta Rika” yang bersifat terbuka agar kemampuan industri dan lintas batas dapat tersedia bagi para pelanggan.
Huawei akan fokus pada bidang yang menjadi keahliannya, yaitu menjadi pelopor dalam teknologi baru, serta bekerja sama dengan pelaku industri, integrator, dan para mitra untuk membantu keberhasilan proses transformasi digital pada sektor energi listrik, katanya.
Jaringan distribusi tenaga listrik memiliki peran krusial dalam sistem kelistrikan baru. Jaringan listrik pemerintah Shaanxi bersama dengan Huawei dan 28 mitra, telah merambah pembangunan jaringan distribusi digital.
Zhang Genzhou, CIO jaringan Shaanxi, berbagi kisah kisah sukses tentang proyek ini. Ia menyampaikan,”Membangun jaringan distribusi digital itu rumit dan membutuhkan ketepatan waktu. Namun, selama kita memiliki tekad yang tinggi dan memulai dari langkah-langkah yang kecil, maka niscaya kita dapat berhasil.”
Saat ini, jaringan listrik milik pemerintah Jiangsu menggunakan sistem daya komputasi untuk mengelola listrik. Dengan bantuan teknologi dari Huawei dan model Pangu, Huawei telah mencoba berbagai cara cerdas untuk meningkatkan penggunaan energi listrik.
Wei Lei, Digitalization Director, mengatakan, “Di masa depan, kami akan terus bekerja sama dengan Huawei dan mitra lainnya untuk memperluas aplikasi model CV dan melaksanakan uji coba inovasi model NLP dan multi-moda” Permintaan daya komputasi yang makin besar membutuhkan infrastruktur daya transmisi yang lebih kuat.
Li Jiwei, Deputy Director of Digital Equipment Center of State Grid Information & Telecommunication Company, memperkenalkan tentang pembangunan dan praktik jaringan data tenaga listrik pintar generasi mendatang milik SGCC.
Ia mengatakan, ” IPv6+ dapat secara signifikan meningkatkan operasi dan pemeliharaan cerdas serta jaminan pengalaman yang dapat ditentukan. Ini adalah dasar untuk mengembangkan Internet energi dalam 10 tahun ke depan.”
Pada KTT tersebut, Marcio SZECHTMAN, Technical Vice-President CIGRE, dan Ari Rahmat Indra Cahyadi, CEO PLN ICON+, juga menyampaikan informasi aktual seputar tren dan penerapan AI terkini dalam industri energi listrik.
Adapun Hong Danke, Senior Manager of Telecommunication Division of CSG’s Dispatch Control Center, mengungkapkan tentang bagaimana membangun jaringan transmisi listrik yang kuat dan dapat diandalkan.
Selain itu, mereka juga mengumumkan program inovasi dan pengembangan tenaga kerja bersama PLN dan Huawei, serta merilis resmi pameran global tentang teknologi listrik cerdas dari Huawei. (r/jae)