TANGERANG (Banten) ketikberita.com | Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Tangerang Riyanto menyambut sederet program Pemkot Tangerang dalam rangka menekan dan mencegah stunting di Kota Tangerang.
Menurutnya kasus stunting harus dicegah dengan intervensi pemerintah. Terutama memberikan perhatian dan membina ibu hamil.
“Program penanganan stunting terintegrasi antar OPD harus terus dilakukan pemkot, agar angka stunting terus turun, kalau dilihat data angka stunting di kota masih di bawah kota Tangsel,” ujar Riyanto.
Wakil rakyat dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengatakan, stunting tidak sama dengan gizi buruk. Stunting identik dengan perkembangan anak di bawah normal yang disebabkan sang ibu tidak memiliki akses makanan yang sehat dan bergizi.
“Untuk itu penanganan utamanya dengan membina kesehatan dan gizi para ibu hamil dan bayi yang dilahirkan pada masa 1.000 hari pertama kehidupan,” ujar dia.
Ia pun mengapresiasi sederet program yang dijalankan oleh Dinkes Kota Tangerang sehingga angka stunting mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
“Harapannya Dinkes harus memberikan perhatian penuh kepada ibu hamil di Kota Tangerang. Selain itu juga kepada anak- anak balita agar terhindar dari gizi buruk dan berbagai penyakit lainnya,” katanya.
Sebelumnya diketahui Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni menyatakan Dinkes telah menggunakan aplikasi SiData untuk melakukan pendataan anak berstatus stunting dengan terinci, yakni by name by address. Sehingga, intervensi yang disiapkan akan lebih sesuai target yang dibutuhkan mereka anak, keluarga atau lingkungan berstatus stunting.
Program yang dikerahkan Dinkes, kata dr Dini dalam penanganan kasus stunting cukup banyak. Diantaranya, dalam konsumsi pangan dilakukan promosi dan konseling menyusui, pemberian makanan bayi anak pada masa 1.000 hari pertama kehidupan, suplementasi gizi makro, suplementasi tablet penambah darah, suplemen ibu hamil, vitamin A, kalsium dan zinc serta fasilitas Pos Gizi. (mir)