MEDAN ketikberita.com | Kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution membawa angin segar bagi para pencari kerja. Menantu Presiden Joko Widodo ini menaruh perhatian besar bagi pencari kerja melalui ragam pelatihan yang digelar melalui perangkat daerah terkait. Langkah ini dilakukan agar para pencari kerja memiliki skill dan kemampuan yang mumpuni sehingga siap untuk terjun ke dunia kerja.
Terbukti, berdasarkan data Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Medan, sebanyak 64,3 persen peserta pelatihan telah mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. Adapun jenis pelatihan yang diberikan di antaranya adalah pelatihan mesin pendingin, design grafis dan sablon, tata boga, perhotelan dan pariwisata. Kemudian, content creator, pra pelatihan magang ke luar negeri, food and beverages, digital marketing, barbershop, K3 umum serta operator alat berat.
Tidak itu saja, suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu ini juga telah melaunching aplikasi SI DUTA untuk membangun link and match antara pencari dan pemberi kerja. Selain itu, sebagai media untuk akses informasi pasar kerja dan pelatihan yang ada di Kota Medan sekaligus memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan ketenagakerjaan di Kota Medan.
“Melalui aplikasi SIDUTA ini tentunya memudahkan bagi para pencari kerja maupun perusahaan yang sedang mencari pekerja. Aplikasi ini untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat mendapatkan pelayanan ketenagakerjaan di Kota Medan,” kata Bobby Nasution baru-baru ini seraya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya program Pemko Medan tersebut.
Akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (FE-USU) Wahyu Ario Pratomo SE Mec sangat mengapresiasi kebijakan yang dilakukan orang nomor satu di Pemko Medan tersebut. Sebab, ungkapnya, pendidikan formal belum dapat sepenuhnya memberikan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasar. Oleh karenanya memberikan keterampilan bagi lulusan pendidikan formal seperti SMA/SMK/dan Perguruan Tinggi tentunya memberikan nilai tambah berupa peningkatan keterampilan atau skills yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Selain itu, kata Wahyu, pelatihan yang diikuti memberi dampak terhadap peluang bagi lulusan pendidikan untuk dapat berwirausaha. “Pendidikan nonformal melalui pelatihan dapat memberikan tambahan kompetensi bagi lulusan SMA/SMK dan Perguruan Tinggi untuk bisa masuk ke dunia kerja mau pun berwirausaha,” bilang Wahyu saat dihubungi, Selasa (10/1).
Disinggung mengenai aplikasi SIDUTA, Wahyu menilai sangat positif. Diungkapkannya, salah satu kendala yang dihadapi pemberi kerja selama ini adalah informasi dimana potensi pekerja itu berada. Terkait itu, bilangnya, kehadiran aplikasi ini dapat menjadi jembatan penghubung antara pemberi kerja dengan pencari kerja. Aplikasi ini juga, ungkapnya, dapat membantu mendapatkan informasi kebutuhan tenaga kerja.
“Melalui Aplikasi SIDUTA ini, Pemko Medan dapat memfasilitasi untuk bertemunya antara pemberi kerja dan pencari kerja agar semakin cepat penyerapan tenaga kerja dan pengangguran menjadi berkurang,” paparnya.
Dikatakan Wahyu, Pemko Medan sendiri bahkan mendapat manfaat nantinya dengan semakin banyaknya masyarakat yang bekerja yakni sebagai perwujudan indikator kinerja daerah dalam hal pengurangan pengangguran, peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan penerimaan daerah dan pengurangan kemiskinan. (er)