Gubsu Edy Rahmayadi : Kalau Mau Maju Indonesia…Mari Kita Sama-Sama Memikirkan Wawasan Kebangsaan

287

MEDAN ketikberita.com | Terima Kasih kepada para Kader DPC Partai Gerindra yang saya Cintai dan Sayangi. Terus terang saya sangat bersyukur kepada Tuhan, karena masih ada orang yang memberikan kesempatan untuk berfikir, bersikap, bertindak yang terbaik untuk Bangsa Indonesia yang kita cintai ini.

Saat inilah kita harus bercerita tentang Wawasan Kebangsaan, dan wawasan Kebangsaan ini yang memang harus kita evaluasi. Apa sih wawasan Kebangsaan itu…Dan ini yang akan kita hadapi bersama-sama kedepan. Bisa kita melihatnya dari cara Pandang kita Bangsa Indonesia, tapi prilaku sikap kita dengan Wawasan Nusantara.

Perlu kita ketahui para Orang tua kita,para Tokoh kita serta para pendahulu kita, telah memproklamirkan dan menentukan suatu konsep berfikir untuk Bangsa ini, dengan Konsensus dasar anak Bangsa, Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Hotel MICC (18/11/2022) Pada Acara Temu Ramah Kebangsaan Partai Gerindra Bersama Tokoh Masyarakat Sumut.

Lanjut Edy bahwa Demokrasi itu ada 8, diantaranya 1. Demokrasi Langsung, yaitu Ketika Warga Negara dapat memilih Kebijakan secara langsung tanpa perantara atau Majelis Parlemen. Jika Pemerintah harus mengesahkan Undang-undang atau Kebijakan tertentu, diserahkan pada Rakyat. Dan Demokrasi di Negara Indonesia itu, langsung dapat dipraktikkan dalam Negara yang Populasinya kecil, berpendidikan dan secara Politik memiliki kesamaan.

2.Demokrasi tidak langsung, yaitu Demokrasi tidak langsung atau Demokrasi Representatif adalah ketika orang memilih perwakilan untuk duduk di Parlemen. Bentuk Demokrasi ini paling umum ditemukan di seluruh Dunia.

3. Demokrasi Presidensial, yaitu melalui Demokrasi Presidensial, Presiden suatu Negara memiliki sejumlah besar kekuasaan atas Pemerintah. Presiden dipilih secara langsung atau tidak langsung oleh warga Negara. Presiden dan Lembaga Eksekutif tidak bertanggung jawab kepada Legislatif, tetapi tidak dapat memberhentikan Lembaga Legislatif sepenuhnya.

4. Demokrasi Parlementer yaitu, dalam Demokrasi Parlementer bahwa kedudukan Lembaga Legislatif lebih kuat. Lembaga Eksekutif memperoleh Legitimasi Demokrasi hanya dari Legislatif yaitu Parlemen. Legislatif terpilih (Parlemen) memilih Kepala Pemerintahan (Perdana Menteri) dan mencopot Perdana Menteri dengan memberikan Mosi tidak Percaya.

5. Demokrasi Otoriter, ketika hanya Elit yang merupakan bagian dari Proses Parlementer. Individu-individu tertentu di izinkan untuk memilih kandidat, tetapi orang biasa tidak dapat. Karena itu, pada akhirnya hanya Elit Penguasa yang memutuskan berbagai Kepentingan Populasi Negara.

6. Demokrasi Partisipatif, yaitu Kebalikan Demokrasi Otoriter. Ada berbagai jenis Demokrasi Partisipatif tetapi semuanya sama yaitu untuk menciptakan peluang bagi semua anggota populasi dan untuk memberikan kontribusi dalam Proses pengambilan keputusan.

7. Demokrasi Islam yaitu Bentuk Demokrasi ini berupaya untuk menerapkan Hukum Islam kedalam kebijakan Publik, dengan tetap mempertahankan kerangka Demokrasi. Demokrasi Islam memiliki tiga karakteristik utama, adalah : Para Pemimpin itu dipilih oleh Rakyat. Semua orang tunduk pada hukum Syariah, termasuk para Pemimpin.

8.Demokrasi Sosial Yaitu Demokrasi yang muncul sebagai reaksi terhadap kebijakan Neo liberal dalam Ekonomi Internasional. Demokrasi Sosial bertujuan memberdayakan negara atas Pasar Neoliberal. (Dewa)

Artikulli paraprakAjak Bermain, Kapolres Humbahas Perlakukan RM Seperti Anaknya
Artikulli tjetërGondrong Ditangkap Satres Narkoba Polres Tebing Tinggi Disebuah Gubuk Atas Kepemilikan Sabu