SERANG (Banten) ketikberita.com | Apes, mungkin perasaan seperti ini lah yang sedang di rasakan bocah laki-laki bernama Bayu (15), sedang asik jalan-jalan menikmati liburan hari raya idul Fitri bersama temannya, tiba-tiba di tengah jalan di hadang enam orang tak dikenal, yang kemudian di ketahui sebagai debt collector atau biasa disebut matel (mata elang) dari KSP Sehati Makmur Abadi, usaha simpan pinjam yang beralamat di jalan, Kampung Sentul RT 02/ RW 01, Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang.
Dihadapan awak media, Bayu menceritakan kronologis kejadian yang menimpa dirinya.
“Saya di hadang di depan jembatan Ki Setro, antara Pipitan dan Tegal Kembang Kecamatan Walantaka, pada hari Jum’at (06/05/2022).
“Pas mau jalan-jalan, tiba-tiba di tengah jalan di hadang sama enam orang yang tidak saya kenal, dan langsung di bawa ke kantor KSP Sehati cabang Sentul Kragilan. Saya di paksa menyerahkan kunci dan di paksa tanda tangan surat penarikan,”Jelas Bayu.
“Sesudah itu saya di suruh pulang, padahal saya sempat memberikan uang 50 ribu kepada matel, supaya motor bapak saya jangan di tarik, tapi tetap saja uang nya di ambil, motor tetap di bawa,” Ungkapnya.
Mengetahui kejadian yang menimpa putranya, Sarim mendatangi kantor KSP Sehati cabang Sentul Kragilan untuk memohon dan musyawarah terkait penarikan motor atas nama dirinya supaya di keluarkan, namun motor tetap di tahan dengan seribu alasan.
“Saya nggak habis pikir, kok bisa anak saya di perlakukan seperti ini apa tidak ada cara lain untuk mengambil motor saya, kan bisa dengan cara baik baik ke rumah,”Ucap Sarim.
Lanjut Sarim,”leasing kan tahu rumah saya, tadinya juga akad kreditnya di rumah, ya ngambil juga harus kerumah lagi. Jangan di tengah jalan, kesannya seperti maling,” Ucapnya, Sabtu (07/05/2022).
Ditemui diruang kerjanya, Rizki Kepala Cabang KSP Sehati Makmur Abadi, menanggapi pertanyaan awak media, secara diplomatis dirinya mengatakan belum dapat memberikan keputusan.
“Maaf ya Kang (kepada media-red), untuk saat ini saya belum bisa kasih keputusan karena saya juga punya atasannya lagi, tapi saya udah ajukan sih ke pusat,”Jelasnya.
Lanjut kata Rizki,”Saya tidak ada wewenang dan bukan saya yang bermitra dengan pihak matel, itu urusan pusat (Steven – red). Apa lagi saya di sini baru kang, jadi kewenangan saya terbatas”. (Tisna/Ys)