MEDAN ketikberita.com | Sebagai upaya mendorong pelaku UMKM di Kota Medan menggunakan digitalisasi untuk kegiatan usahanya, Wali Kota Medan Bobby Nasution memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak. Sebab, pengembangan UMKM go digital tak hanya membutuhkan peran dari pemerintah saja, tetapi juga peran dari berbagai pihak.
Selain ingin memajukan UMKM, Bobby Nasution juga berharap melalui digitalisasi dapat membuat produk yang dihasilkan semakin dikenal masyarakat luas. Oleh karenanya orang nomor satu di Pemko Medan ini telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, di antaranya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan tiga BUMN yakni PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK dan PT Pegadaian.
Kemudian melakukan MoU dengan PT Bank Mandiri dalam rangka Penyelenggaraan Pelayanan Jasa Perbankan. Kerjasama ini sebagai bentuk upaya untuk mendorong peningkatan digitalisasi di tengah masyarakat. Artinya, ketika masyarakat menunaikan kewajibannya yang bermuara untuk pembangunan Kota Medan, pemerintah juga harus mensupport sistem dan fasilitasnya sehingga masyarakat merasa lebih dimudahkan.
Disamping itu menantu Presiden Joko Widodo ini juga meminta kepada Bank Indonesia untuk mengadakan Kartu Kredit Pemerintah. Sebab, Bobby ingin Pemko Medan bisa segera memiliki Kartu Kredit Pemerintah sehingga pemerintah dapat menjadi market pertama bagi para pelaku UMKM dalam memajukan usahanya.
“Dengan berbagai kolaborasi yang dilakukan, saya berharap dapat memajukan pelaku UMKM di Kota Medan, khususnya digitalisasi. Di masa pandemi ini, digitalisasi sangat penting dilakukan. Apalagi teknologi semakin berkembang sehingga para pelaku UMKM harus mengikuti agar dapat naik kelas,” kata Bobby Nasution beberapa hari lalu.
Keinginan Bobby Nasution dalam mensukseskan pelaku UMKM melalui digitalisasi dengan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak mendapat apresiasi dari akademisi Managemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Medan Area (UMA) Siti Alhamra Salqaura SE MSi. Siti menilai, langkah yang dilakukan Wali Kota berkolaborasi dengan berbagai instansi pemerintahan seperti Bank Indonesia, Bank Mandiri serta 3 BUMN lainnya terkait digitalisasi UMKM sudah sangat baik.
“Pemko Medan juga dapat berkolaborasi dengan meminta setiap instansi pemerintah (BUMN) tersebut mengalokasikan sejumlah dana Corporate Social Responsibility (CSR). Kemudian dilakukan sebuah proyek inkubasi program digitalisasi UMKM selama 1 tahun hingga UMKM tersebut masih terkait digitalisasi. Nantinya, program inkubasi digitalisasi UMKM ini akan berganti UMKM setiap tahunnya, sehingga jumlah UMKM yang melek digital dan bisa me-running well kan bisnisnya bertambah,” kata Siti.
Di samping itu, Siti juga mendukung langkah Wali Kota yang mengajak berbagai pihak berkolaborasi untuk mendorong pemanfaatan digitalisasi di berbagai sektor pelayanan sehingga memberi kemudahan sekaligus bentuk kehadiran pemerintah untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.
“Saya sangat mendukung program Pak Bobby Nasution terkait digitalisasi sektor pelayanan publik agar lebih mudah dan spesifik. Akan lebih baik apabila dalam digitalisasi pelayanan tersebut dibuat evaluasi pelayanan dan saran perbaikan agar dapat dilakukan evaluasi juga ke depannya sehingga menjadi pelayanan yang lebih baik based on the data,” ungkapnya.
Menurut Siti, dirinya sangat mengapresiasi keinginan Pemko Medan untuk go digital, akan lebih baik jika dilakukan review bulanan terkait berapa banyak UMKM Kota Medan yang tumbuh secara digital. Wacana digitalisasi ini, harap Siti, tidak hanya sampai di program sosialisasi dan edukasi, namun juga penerapan melalui inkubasi agar dilanjutkan oleh UMKM secara terus menerus.
“Semoga UMKM Kota Medan lebih melek digital dan dapat meningkatkan profitnya, agar tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Medan umumnya dan UMKM khususnya meningkat,” pungkasnya. (er)