Sorotan Komisi III DPRD Medan Direspon

122

MEDAN ketikberita.com | Kritik pedas yang dilontarkan sejumlah anggota Komisi III DPRD Medan terkait minimnya PAD dan masalah videotron di Pasar Pusat Pasar yang berdampak merugi langsung disikapi serius jajaran Direksi dan Kepada Pasar.

Seperti halnya, pemasangan Videotron di Pusat Pasar Medan yang tidak menghasilkan bahkan berdampak rugi karena PUD Pasar harus menanggung biaya listrik langsung disikapi pihak PUD Pasar.

Kepala Pasar Pusat Pasar Khairul Azhar Daulay, Jumat (8/6/2023) menjelaskan, kontrak pemasangan Videotron akan segera direvisi. “Saat ini listrik sudah kita putus dan bila hendak beroperasi kembali, kontraknya akan direvisi,” jelas Khairul Azhar.

Dikatakan Khairul, sebelumnya memang ada kelalaian admintrasi terkait kontrak kerjasama pemasangan videotron dengan pihak PT Picasso Aiti Tekno Indo. Dalam perjanjian kontrak selama 3 tahun sejak 14 Juli 2021 tidak disinggung soal biaya listrik.

“Akhirnya PUD Pasar yang harus menanggung biaya listrik vedeotron yang berisi iklan produk jenis dagangan yang diperjulbelikan di pusat pasar. Saat ini videotronya mati/rusak dan pasti kita revisi bila hendak beroperasi kembali,” ujar Khairul.

Karena menurut Khairul, revisi dibenarkan sesuai Permendagri dimana akan saling menguntungkan. “Keberadaan Vedeotron itu sangat bagus tempat iklan produk yang ada tersedia di pasar. Cuman selama ini ada kelalain adminstrasi yang ke depannya kita perbaiki,” aku Khairul.

Terkait sorotan dewan seperti anggota Komisi III DPRD Medan Mulia Syahputra Nasution saat rapat di kantor dewan Senin lalu. Untuk upaya memaksimalkan perolehan PAD di beberapa Pasar di Kota Medan, Khairul mengaku sudah mendapat arahan dari Dirut PUD Pasar Kota Medan (Red- Swarno) agar tetap berinovasi mengali PAD melalui penataan Pasar dan pedagang.

Untuk di Pusat Pasar sendiri, peningkatan perolehan PAD itu terbukti meningkat. Diakui Khairul, sejak tahun 2021 kontribusi meningkat dari tahun sebelumnya dengan realisasi Rp 17 Miliar. Sedangkan untuk tahun 2022 meningkat menjadi Rp 19 Miliar. Dan untuk tahun 2023 ditargetkan Rp 20, 4 Miliar. “Mudah mudahan target kita tercapai tahun ini,” harapnya.

Disampaikan Khairul, Dianya tetap berupaya menggali potensi retribusi sumber PAD. Dan untuk tahun ini akan dimaksimalkan berpeluang naik kontribusi dari penataan ruang bisnis lantai 1 pusat pasar.

Dijelaskan adapun saat ini sumber PAD yakni dari retribusi 3.400 jumlah pedagang. Seperti kontribusi tempat jualan, kebersihan bulanan, listrik dan jaga malam. Sedangkan untuk videotron setelah di kaji jika saja beroperasi kembali akan dapat menambah pendapatan Rp 5 juta/bulan. (red)