Seorang Remaja Tewas Tenggelam Pada Saat Mandi Laut di Pantai Rio Desa Faekhuna`a Kecamatan Afulu

23

NIAS UTARA (Sumut) ketikberita.com | Seorang Remaja yang berstatus sebagai Pelajar di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Afulu Kab. Nias Utara atas Nama Bona Zebua (15) Tewas Tenggelam pada saat Mandi Laut di Pantai Rio (Tempat Tambatan Perahu) di Desa Faekhuna`a Kecamatan Afulu Kabupaten Nias Utara Pada Hari MInggu (31/03/2024).

Kapolsek Lahewa Iptu Sugiabdi, SH kepada Kasi Humas Porles Nias Iptu Osiduhugo Daeli melalui Telepon Seluler Mengatakan bahwa, Informasi tenggelamnya seorang Pelajar tersebut kita dapatkan informasi melalui Media Sosisal Beberapa saat setelah Kejadian, Sehingga kita mencari kebenaran Informasi tersebut dan Dari Informasi yang kita dapatkan dari beberapa saksi serta Keluarga Korban mengatakan bahwa Pada hari Minggu (31/03/2024).

Sekitar Pukul 15.30 Wib Korban Berenang bersama warga lainnya di Lokasi Pantai Rio (Tambatan Perahu) Korban Berenang di dekat pertemuan Arus Air Laut yang akan masuk ke Lokasi Tambatan Perahu dengan Kedalaman sekitar 3 Meter, Kemungkinan Korban tidak mengetahui Situasi di Dekat Tambatan Perahu tersebut bahwa jika Ombak Datang, Arus Sangat Kencang dan Berputar membentuk seperti Palung Laut, Sehingga Pada saat Ombak Datang Korban Kewalahan dan tidak Mampu berenang Melawan Derasnya Arus, sehingga Korban tenggelam di sekitar Lokasi Tersebut, Warga yang Berada di sekitar Lokasi dan mengetahui kejadian tersebut,”Ujar Iptu Sugiabdi.

Kapolsek Lahewa tersebut menambahkan Bahwa Masyarakat dan Keluarga sempat Berupaya Memberikan Pertolongan tetapi tidak berhasil sampai akhirnya Korban ditemukan tidak Jauh dari Lokasi dalam Keadaan Meninggal Dunia, Ujar Iptu Sugiabdi. (01/04/2024).

Kepada Kapolsek Lahewa Iptu Sugiabdi, Ama Riki Zalukhu Mewakili Keluarga Menyampaikan bahwa pihak keluarga Menerima kejadian tersebut dengan lapang Dada Karena kejadian tersebut Murni kelalaian Korban dan Mungkin sudah Kehendak Tuhan sehinga tidak bersedia di Lakukan Otopsi, “Kami Ikhlaskan Kepergian Korban, dan Mungkin sudah Kehendak Tuhan” Ujar Ama Riki Zalukhu. (Wardiy)