GUNUNGSITOLI (Sumut) ketikberita.com | Pemerintah Kota Gunungsitoli melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P5A) Kota Gunungsitoli melaksanakan Rapat Koordinasi Rembuk Stunting tingkat Kecamatan. Kepala Dinas P5A Everoni Mendrofa, SKM., M.Kes selaku Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Gunungsitoli Tahun 2023 membuka secara resmi Rakor Rembuk Stunting di Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa, Rabu 17 Mei 2023.
Kepala Dinas P5A Everoni Mendrofa, SKM., M.Kes dalam sambutannya menyampaikan bahwa dii tahun 2023 ini pelaksanaan rembuk stunting dilaksanakan secara berjenjang (bottom up), dimulai dari tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten/ Kota dan penanganannya merupakan tanggungjawab bersama, tanggungjawab berbagai elemen masyarakat.
Dilansir dari gunungsitolikota.go.id, (18/05) narasumber Ibu Ertitawati Siregar, SST, M.Tr.Keb (Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa), terungkap bahwa kendala yang ditemui terkait program stunting ini, adalah:
• Masih banyak remaja putri yang kurang termotivasi untuk mengkonsumsi tablet tambah darah karena berefek susah BAB, dan bau tablet tambah darah ini membuat mual, walaupun hal ini efek samping normal tetapi mayoritas remaja putri berhenti mengkonsumsinya.
• Pemberian makanan tambahan berupa roti dan susu, subsidi dari Pemerintah melalui Dinas Kesehatan yang disalurkan melalui Puskesmas untuk Ibu hamil yang mengalami kurang energi kalori sehingga berpotensi melahirkan bayi yang kurang berat badan. Pada kenyataannya, bukan ibu hamil yang mengkonsumsi tetapi anggota keluarga lainnya yang menikmati.
• Kurang termotivasi para ibu hamil serta yang memiliki balita membawa anaknya ke Posyandu terdekat, sehingga tumbuh dan kembang anak serta kesehatan ibu hamil secara rutin tidak dapat terdeteksi sedini mungkin. Mengatasi hal ini, terpaksa petugas kesehatan (tenaga medis) melakukan sweeping berkunjung ke rumah (home visit).
“Rembuk stunting ini merupakan program pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat luas yang merupakan wadah berbagai lintas sektor. Untuk itu, diharapkan peran orangtua, para guru di sekolah, para pemuka agama, dan berbagai elemen masyarakat lainnya untuk tetap mengedukasi dan mendukung percepatan penurunan stunting ini,” himbau Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa mengakhiri.
Di hari yang sama, Rakor Rembuk Stunting juga dilaksanakan di Kecamatan Gunungsitoli Utara, yang dihadiri oleh Forkompimka, Ketua TP. PKK Kecamatan, Kepala UTPD Kecamatan, Tokoh agama, Tokoh masyarakat, para Kepala Desa, PKB/ PLKB Kecamatan, Satgas Stunting Kota Gunungsitoli, dan hadirin lainnya. (Wardiy)