Pembangunan Infrastrusktur dan kesejahteraan Masyarakat Sumut Masih Menjadi Janji Paslon Bobby-Surya dan Edy-Hasan pada Debat Publik Kedua

46

MEDAN ketikberita.com | Debat publik kedua Pilkada Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang di gelar KPU Sumut dimulai dengan pemaparan visi misi dan program 5 tahum mendatang Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bobby Nasution–Surya dan Edy Rahmayadi–Hasan Basri Sagala. Debat yang diselenggarakan di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Rabu (6/11/2024) malam ini, mengangkat tema “Peningkatan Daya Saing Daerah dan Pembangunan Berkelanjutan”.

Pada kesempatan itu, Paslon nomor urut 1 Bobby–Surya sepakat menyatakan kalau tantangan Sumut ke depannya bukan hanya sekedar ucapan dan janji, yang tidak bisa direalisasikan. “Kedepannya, kami Bobby-Surya memastikan bagaimana pembangunan infrastruktur yang ada di Sumut kami pastikan tidak ada seperti 5 tahun yang lalu. Kami pastikan pembangunan infrastruktur akan sampai ke daerah-daerah terpencil yang ada di Sumut,” janji Bobby.

Bobby juga menyinggung soal Kepulauan Nias yang lima tahun kepemimpinan sebelumnya tidak pernah tersentuh alias tidak adanya pembangunan. “Mohon maaf, kita sudah lihat bagaimana pembangunan yang ada di Kepulauan Nias. Saya lihat belum pernah dibangun selama 5 tahun sebelumnya,” celetuk Bobby.

Terkait lapangan pekerjaan, menantu Joko Widodo ini menyatakan bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur harus bisa mengambil dan menjemput investasi untuk Sumut ke depannya dan bukan hanya berdiam diri seperti pemimpin Gubsu sebelumnya. “Program-program pemerintah pusat yang dilakukan Presiden Prabowo sekarang seperti menghapuskan hutang-hutang pelaku UMKM, Petani, Nelayan harus bisa berjalan di Sumut,” sebut Bobby.

Sementara, Surya menambahkan, ke depan jika terpilih, mereka akan menuntaskan konflik-konflik agraria yang belum selesai sampai hari ini. “Kita juga memastikan bahwa akan menyelesaikan konflik tanah yang bisa menguntungkan kedua belah pihak. Mari kita membangun kolaborasi antara masyarakat, aparat, pemerintahan dan kita semua,” tambah Surya.

Sedangkan paslon nomor urut 2, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala menyampaikan bahwa Sumut 5 tahun ke depan merupakan suatu proses pembangunan yang telah dicapai 5 tahun yang lalu. Edy pun memaparkan bahwa secara keberhasilan selama kepemimpinannya terdahulu, Sumut memperoleh capaian tinggi yang diakui oleh pusat.

Meski begitu, mantan Pangkostrad ini mengakui masih banyak terdapat kekurangan di sana-sini, yang harus segera ditunaikan. “Pengembangan dan yang harus dilakukan di Sumut yaitu infrastruktur harus dapat dilaksanakan hingga mencapai 90 persen. Dari provinsi ke provinsi, ke darah kabupaten/kota, pengembangan infrastruktur harus dilakukan. Internet harus bisa diakses dari provinsi sampai ke Kabupaten dan Kota,” bilang Edy.

Kemudian, pengembangan investasi. Edy menyebut, pengembangan Investasi di daerah juga tak kalah pentingnya, yaitu untuk dapat diakses seluruh orang, untuk mengetahui bagaimana melakukan ivestasi di Sumut, hingga terciptanya lapang kena baru. “Program dan strategi sesuai dengan kemampuan dan potensi di Kabupaten/Kota. Dan melaksanakan suatu kegiatan yang secara konverhensif dilakukan untuk prioritas daerah yang harus kita selesaikan,” ucapnya.

Programnya selanjutnya adalah mengenai degradasi lingkungan. Edy menegaskan bahwa degradasi lingkungan ini sangat penting, apalgi di Sumut banyak tambang baik tambang emas, batu bara, dan lainnya. “Jangan sampai ada kasus tambang seperti yang terjadi di Maluku Utara,” sergah Edy yang menanyakan di sesi selanjutnya mengenai kasus tambang di Maluku Utara menyeret nama Bobby dan dengan adanya sebutan “Blok Medan”.

Selanjutnya, Edy juga menegaskan akan menyelesaikan konflik pertanahan. Paslon nomor urut 2 ini mengatakan, dalam penyelesaian konflik agraria ini harus selalu koordinasi antara pusat dan daerah.

“Konflik di daerah tentang potensi-potensi perbatasan Kabupaten dan Kota, perbatasan antara Provinsi, ini yang harus kita selesaikan. Alih fungsi lahan, ketahanan pangan dan inovasi pembangunan di daerah, ini kita harus bisa jadikan, pastikan, dan bisa kita lakukan di 5 tahun ke depan,” pungkas Edy.

Debat ini juga semakin alot, kedua belah pihak terlibat saling singgung. Baik Bobby dan Surya sama-sama menyinggung persoalan kepemimpinan di Sumut 5 tahun lalu hingga terhambatnya infrastruktur dan pembangunan jalan.

Sebaliknya, Hasan Basri Sagala selaku Wakil Edy menampik tudingan Bobby-Surya. Apalagi mengenai banjir, sampah, dan pembangunan infrastruktur yangbtak kunjung selesai pengerjaannya hingga menghambat aktivitas masyarakat.

Mengenai tanggungjawab dan sebagainya, Edy-Hasan beranggapan bahwa Kabupaten dan Kota, dimana Bobby sebagai Wali Kota Medan dan Surya Sebagai Bupati Asahan, punya kewajiban dan kemaslahatan masyarakat di wilayahnya, begitu juga dengan tatanan wilayahnya.

Meski berjalan alot, namun debat publik kedua yang dilaksanakan KPU Sumut ini berjalan kondusif dengan akhir saling berpelukan dan bersalaman antara kedua paslon serta foto bersama para penelis dan pakar, Forkopimda yang hadir. (red)

Artikulli paraprakPolres Tebing Tinggi Gerebek Sarang Narkoba di Desa Tinokkah
Artikulli tjetërPemko Tebing Tinggi Sambut Kunjungan Kerja Pemkab Sintang