Paul Mei Anton Simanjuntak Dorong Seluruh Kecamatan Terapkan Bank Sampah Digital

649

MEDAN ketikberita.com | Ketua Komisi IV DPRD Medan Paul Mei Anton Simanjuntak dorong
Pemko Medan melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan bersama Camat diharapkan gencar melakukan sosialisasi terkait program Bank Sampah Digital yakni menggunakan aplikasi berbasis Web dan Android. Sehingga penanganan kebersihan khususnya sampah di Kota Medan dapat segera dituntaskan.

“Program Bank Sampah Digital sangat bangus diterapkan di seluruh Kecamatan di Kota Medan. Untuk memaksimalkan program itu, Camat dituntut mampu berinovasi dan mendukung penuh program Bank Sampah Digital,” ujar Paul Mei Anton Simanjuntak (foto) kepada wartawan, Jumat malam (6/1/2022).

Disampaikannya, untuk itu agar petugas kebersihan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan bersama Camat, Lurah serta Kepling di Kota Medan dipastikan paham dan mengerti soal Bank Sampah Digital. Bila perlu kata Paul mereka mendapat pelatihan khusus terlebih dahulu.

Menurut Paul, setelah aparat Pemko Medan paham soal Bank Sampah Digital lalu dapat diharapkan mensosialisasikan kepada masyarakat. “Kepling sebagai perpanjangan tangan Walikota harus paham sehingga mampu mengajari masyarakat,” sebut Paul.

Menurut Paul, pihaknya sangat mendukung diterapkannya program itu disetiap Kecamatan Kota Medan. “Jadi bukan hanya di Belawan saja tetapi hendaknya seluruh Kecamatan dapat berinovasi guna memaksimalkan penanganan sampah di Kota Medan.

Seperti diketahui, saat ini Camat Medan Belawan Subhan Fajri Harahap sedang membuat terobosan dan inovasi dalam pengelolaan sampah dengan membuat bank sampah digital. Bank sampah yang dinamai Bank Sampah Belawan (Abank Sambel) merupakan inovasi melalui digitalisasi. Artinya bank sampah konvensional yang transaksi, pencatatan dan pembukuannya masih manual menggunakan buku.

Camat berinovasi dengan mendigitalisasikan bank sampah menggunakan aplikasi berbasis Web dan android. Aplikasi ini sudah dibangun dan berhasil disimulasikan. Sehingga saat ini managemen bank sampah mulai dari pendaftaran, pencatatan transaksi, pemilahan sampah. Bahkan penimbangan semua tercatat dalam aplikasi Abank Sambel sudah berjalan di Belawan. Aplikasi itu dapat diakses melalui website bank sampah digital yakni abanksambel.epizy.com.

Menurut Subhan, bank sampah digital ini baru terbentuk di bulan Oktober 2021 dan mulai efektif di bulan Desember 2021. Selama sebulan nasabah yang sudah mendaftar secara online pada aplikasi tersebut mencapai 96 orang, dimana nasabah terbagi menjadi dua klasifikasi yakni nasabah wajib yang merupakan petugas kebersihan Kecamatan Medan Belawan dan nasabah umum yang merupakan masyarakat Belawan.

Sosialisasi juga sudah dimulai kepada  masyarakat tentang keberadaan bank sampah digital sehingga nasabah umum akan ada. Apalagi nasabah dalam bank sampah ini baru 96 nasabah dimana jumlah kouta database dapat menampung mencapai 500 user/ nasabah.

Ditambahkan Subhan, syarat menjadi nasabah bank sampah digital ini cukup memiliki E- KTP dan diutamakan domisili di Kecamatan Medan Belawan. Calon nasabah dapat mendownload Aplikasi Abank Sambel dan langsung mendaftar. Bagi calon nasabah yang tidak begitu memahami aplikasi di Android, maka nasabah dapat datang langsung ke bank sampah digital yang berada di samping Kantor Camat nanti ada petugas yang akan mendaftarkan secara online.

Setelah Calon Nasabah mendaftar nanti admin kita akan menyetujui dan secara otomatis akan menjadi nasabah bank sampah digital yang ditandai dengan keluarnya nomor induk nasabah.

Menurut Subhan tujuan berdirinya Bank sampah digital ini adalah untuk mengurangi jumlah sampah di wilayah. Artinya sampah yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan uang dapat dibawa ke bank sampah digital. Dengan begitu dapat mengurangi jumlah sampah yang akan dibuang ke tempat Pembuangan Sementara (TPS) maupun ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Keberadaan Bank sampah digital ini juga untuk menimbulkan rasa kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan terutama sampah plastik yang diketahui memerlukan waktu yang lama untuk terurai. Jadi kebiasaan masyarakat yang membuang sampah ke laut bisa berkurang dan mereka bisa memilah sampah minimal sampah dari rumah tangganya kemudian dibawa ke bank sampah. Tentunya Program ini juga untuk sebagai bentuk dalam penanganan kebersihan sesuai dengan program prioritas bapak Wali Kota Medan,” paparnya.

Selain itu Subhan juga menjelaskan Bank sampah digital ini juga untuk mensejahterakan nasabahnya. Artinya sampah yang setelah disetor dan dipilah akan dikonversi menjadi uang dan dimasukkan ke dalam tabungan nasabah. Bagi sampah yang tidak dapat dikonversi menjadi uang, nantinya bekerjasama dengan TP PKK Kecamatan Medan Belawan akan dikonversi menjadi bahan kerajinan tangan. Karena di bank sampah digital ini kami menerima sampah plastik, botol kaca, karton maupun kertas.

Sebagai bentuk motivasi, Subhan menjelaskan bahwa pihaknya juga akan memberikan reward kepada nasabah yang rutin menyetor sampah di bank sampah digital. Reward yang dibagi menjadi tiga kategori ini akan dibagikan kepada nasabah yang menyetor sampah dalam satu bulan diatas 50 kg, 100 kg dan diatas 100 kg.

“Nasabah yang rutin menyetor sampah akan kita kategorikan menjadi tiga yakni silver, gold dan platinum. Kemudian mereka akan kita berikan reward berupa sembako dan hadiah,” Jelasnya.

Terakhir Camat Medan Belawan menjelaskan bahwa sejak diresmikannya Bank sampah digital ini jumlah sampah yang masuk terus mengalami peningkatan dimana awal sampah yang disetor hanya 5 kg sampai 10 kg saat ini sudah diatas 25 kg bahkan 30 kg per harinya.

“Kita berharap Bank sampah digital ini sebagai bentuk percepatan penanganan kebersihan di wilayah Kecamatan Medan Belawan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Selain itu juga untuk mewujudkan lingkungan bersih dan bebas dari sampah sebagaimana program prioritas Kota Medan,” paparnya. (er)