Nikson Nababan Untuk Sumut Yang Lebih Baik, Punya Prestasi dan Unggul Secara Elektabilitas

158
Nikson Nababan Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara.

MEDAN ketikberita.com | Suksesi kepemimpinan dan regulasi pemilihan kepala daerah untuk gubernur Sumatera Utara setidaknya telah memunculkan beberapa nama dan figur di tengah-tengah masyarakat. Nama-nama besar yang mengemuka diantara sekian nama tokoh Sumatera Utara diantaranya mantan Bupati Tapanuli Utara dua periode yakni Dr. Drs. Nikson Nababan M.Si.

Wajah ketua DPC PDI PERJUANGAN Kabupaten Tapanuli Utara itu belakangan ini banyak mewarnai pemberitaan media massa dan media sosial tidak hanya terkait pencalonan Doktor jebolan IPDN itu menuju SUMUT 1 namun karena seabrek prestasi yang mengemuka selama kepemimpinan Nikson Nababan di Kabupaten Tapanuli Utara.

Dukungan dari berbagai lapisan masyarakat,ormas dan lintas komunitas terus mengalir menghampiri Nikson Nababan bahkan secara tegas dalam berbagai kesempatan Nikson mengatakan bahwa spirit perjuangannya untuk menuju SUMUT 1 tidak terlepas dari dukungan tokoh agama termasuk ulama kharismatik Sumatera Utara seperti Dr. Syech. Sya’ban Rajagukguk yang dikenal sebagai Tuan Guru Batak.

” Do’a dan barokahnya para ulama menjadi spirit kami untuk yakin dan percaya meraih dukungan yang signifikan menuju perhelatan Pilkada Sumatera Utara nanti “, ungkap Nikson Nababan.

Dalam wawancara dengan Pimpinan Redaksi Sumatera Tenggara POS belum lama ini, pria kelahiran Siborongborong tersebut mengatakan bahwa berbagai macam persoalan di Sumatera Utara hanya akan bisa terselesaikan oleh pemimpin yang memahami demografi, kultur dan basis sosial masyarakat Sumatera Utara yang heterogen.

Dan hampir dipastikan bahwa pemimpin yang memiliki karakter seperti itu hanya lahir dan terbentuk oleh pengalaman yang bersinggungan langsung dengan masyarakat Sumatera Utara.

Torehan sejarah mencatat bahwa dua periode kepemimpinan Nikson Nababan telah sukses mengangkat derajat Kabupaten Tapanuli Utara sejajar dengan kabupaten/kota lainnya di Indonesia, bahkan mampu mengungguli daerah lain dari sisi pembangunan SDM, pemberdayaan ekonomi, infrastruktur dan membuka akses isolasi beberapa desa atau usun terpencil melalui pembukaan interkoneksi jalan oleh dinas PUPR Kabupaten Tapanuli Utara.

Sikap nekat dan berani bupati Nikson Nababan dalam mengakuisisi kebijakan pembangunan Bandara Internasional Silangit di Siborongborong pada akhirnya mampu membungkam banyak pihak yang meragukan keputusannya dikala itu bahkan hari ini keberadaan Bandara Silangit menjadi pintu gerbang akses transportasi paling vital di Toba Raya dan daerah lainnya.

Sehingga tak sedikit program strategis pemerintah pusat yang kemudian sukses terakomodir dengan keberadaan bandara Silangit.

Untuk karakter dan psikologis demografi Sumatra Utara sikap ” nekat & berani” yang dimiliki Nikson dibutuhkan untuk kebijakan-kebijakan tertentu.

Menjawab pertanyaan sebagian masyarakat mengenai strategi Nikson Nababan terkait pengelolaan sektor pertanian Nikson Nababan menjawab bahwa sektor hulu dan hilir pertanian sebelumnya telah menjadi program unggulan dalam visi misi selama kepemimpinanya di Kabupaten Tapanuli Utara, misalnya dalam mengantisipasi mekanisme pasar seperti fluktuasi harga yang terkadang tidak menguntungkan petani Nikson Nababan selaku bupati telah menyiapkan program pasar lelang hasil pertanian di pasar Siborongborong bahkan tak sedikit Tim Penanggulangan Inflasi Daerah dari Kabupaten Kota di Indonesia yang sengaja datang ke Tapanuli Utara melakukan studi banding.

Diantara keberhasilan Nikson Nababan yang patut disikapi sebagai modal kepemimpinanya kelak jika ditakdirkan menjadi Gubernur Sumatera Utara adalah keberhasilan bupati Nikson dalam menjaga pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara disaat hampir semua sektor ambruk dihantam resesi karena bencana covid 19, Badan Pusat Statistik merilis angka persentase dua kali dari tahun sebelumya 1,5 persen menjadi 3,54 persen untuk Kabupaten Tapanuli Utara.

Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Luhut Aritonang, besaran persentase laju pertumbuhan ekonomi tersebut dikarenakan kebijakan strategis bupati Nikson kala itu dengan lakukan langkah refocusing anggaran penguatan ketahanan pangan secara langsung berdampak kepada masyarakat.

” Pengolahan lahan tidur gratis, pembuatan kolam ikan, bantuan bibit pertanian, ternak gratis dan bantuan pupuk. Bantuan itu sangat berdampak menopang perekonomian masyarakat kita,”papar Luhut Aritonang suatu waktu dihadapan awak media.

Untuk sektor kesehatan, peningkatan pelayanan dan kualifikasi RSUD Tarutung terus dibenahi Nikson Nababan bahkan RS Tarutung menjadi salah satu rumah sakit rujukan penanganan pasien covid 19 yang ada di Sumatera Utara sehingga status ini membuka ruang bagi Nikson Nababan untuk membawa fasilitas layanan medis terbaik di kota Tarutung, sekali lagi kebijakan ini bukanlah kebijakan tanpa dasar dan hanya dimiliki pemimpin yang smart dan berpikir untuk jangka panjang.

Sepuluh kali berturut-turut menerima piagam Opini WTP dari BPK RI adalah prestasi yang luar biasa itupun tidak membuat Nikson Nababan jumawa sehingga menjelang akhir periode kepemimpinanya di Tapanuli Utara laporan keuangan, transparan pengelolaan anggaran tetap menjadi perhatiannya.

Sementara itu untuk sektor pendidikan Nikson Nababan bermimpi bahwa Taput akan menjadi lumbung Sumber Daya Alam (SDM) unggul dan berprestasi sehingga pada periode pertama memimpin Tapanuli Utara Nikson telah menyiapkan beberapa sekolah unggulan pada setiap tingkatan kalaupun pada akhirnya kebijakan pemerintah pusat yang mengembalikan SMU sederajat menjadi kewenangan Propinsi disamping sistem zonasi yang kerap kali ia kritisi telah mengubur sebagian mimpi Nikson untuk menghidupkan falsafah orang Batak yang mengatakan ” anakkonhi do hamoraon di au” melalui pendidikan.

Pada banyak kesempatan Nikson Nababan juga senantiasa menyampaikan bahwa Tapanuli Utara harus manjadi icon penerapan Pancasila secara universal. ” kita harus bangga menjadi orang Taput yang menjunjung tinggi toleransi dan moralitas dan Tapanuli Utara adalah miniatur penerapan Pancasila itu sendiri “. Demikian Nikson Nababan menyampaikan dan telah mewujudkan itu selama kepemimpinanya sebagai kepala daerah.

Untuk merubah wajah Tapanuli Utara yang lebih baik seperti membuka akses dusun-dusun terisolir,membangun jalan interkoneksi desa, menghadirkan listrik kepedesaan, Nikson Nababan senantiasa berupaya melakukan lobi-lobi intensif ke pusat dan kepada beberapa orang tokoh nasional sehingga tidak sedikit kucuran anggaran mengalir ke Tapanuli Utara.

Disamping meningkatkan kualitas infrastruktur yang terintegrasi dengan mengacu pada penataan ruang/wilayah, perlindungan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan Nikson Nababan melalui kedekatan politik dan personal juga mengupayakan dana aspirasi menggelontor ke Bonapasogit seperti program BSPS (bedah rumah) melalui aspirasi anggota DPR RI putra Taput yakni Sukur Nababan.

Dengan seabrek prestasi dan tingkat pengambilan kebijakan yang matang selama menjabat Bupati Tapanuli Utara, menjadi nilai plus dan pertimbangan yang konfrehensip bagi ketua Umum PDI PERJUANGAN Hj. Megawati Soekarnoputri untuk menetapkan Nikson Nababan sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara karena disamping psikologis geopolitik masyarakat Sumatera Utara yang heterogen tentu figur yang telah berpengalaman pada tataran yang sama akan sangat dibutuhkan dan belajar pada pengalaman pada Pilkada Sumut sebelumnya bahwa kader berdarah Sumut masih sangat diperhitungkan dan dominan sekalipun demikian Nikson Nababan dalam berbagai kesempatan kerap kali menyampaikan bahwa sebagai kader PDI PERJUANGAN ia akan tetap tegak lurus dengan keputusan partai dan siap menjalankan tugas yang diamanahkan pada dirinya. (ARS)

Artikulli paraprakJadi Narasumber, Kapolsek Rambutan Isi Materi Wawasan Kebangsaan di Kantor Lurah
Artikulli tjetërDalam Rangka Menekan Inflasi Dishub Aceh Singkil Salurkan Bantuan Ongkos Angkut Beras