MEDAN Ketikberita.com | Mega Gloryoung International (MGI) bersama pemerhati kesehatan mata dan juga wakil ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD – PSI ) Kota Medan, Anna Ellisabet Lans menggelar Gerakan Donasi Sejuta Frame Medis MGI Gratis yang diselenggarakan di Raz Hotel and Convention jalan Dr Mansyur no. 168 Tanjung Sari Medan.
Gerakan Donasi Sejuta Frame Medis MGI Gratis, Ini untuk penderita Glukoma Semua Usia dan remaja 16 Tahun ke bawah untuk minus 5 keatas kacamata Media pertama dan satu-satunya di Dunia.
Marketing Manager MGI, Febriansyah mengatakan, Gerakan Donasi Sejuta Frame Medis MGI Gratis telah dilaksanakan di seluruh dunia dan Indonesia salah satunya.
“Untuk kali ini di Medan dan di ini kita berikan total yang kita berikan tadi ada kurang lebih yang periksa sekitar 25 tapi yang mendapatkan kacamata donasi hanya 22 orang yang masuk kualifikasi donasinya, ” kata Febrian.
Hal ini sesuai dengan syarat dan ketentuan memperoleh Frame Medis MGI Gratis yaitu kategori I penderita Glaukoma : surat diagnosa dari dokter/rumah sakit, foto obat glaukoma atau tetes yang diberikan dokter, foto cofy KK dan KTP serta mengisi formulir
Sedangkan untuk kategori II , Usia dibawah 16 tahun, menderit mata minus dibawah 5, wajib mengikuti acara edukasi kesehatan mata, foto cofy KK dan KTP serta mengisi formulir pendaftaran.
Lebih lanjut Febriansyah mengatakan, juga untuk yang kemarin-kemarin sudah dilakukan pemeriksaan sudah diberikan juga hari ini jadi total yang kita berikan kurang lebih sekitar 50 sekian untuk pemberian kacamata donasinya.
Febrian juga mengatakan, sebenarnya kita peruntukan untuk anak-anak yang potensial terkena penyakit glukoma untuk anak-anak minus 5 ke atas itu berpotensi sekali karena kalau dibiarkan bisa menyebabkan kebutuhan secara permanen, karena belum lama tekanan bola mata yang terlampau tinggi dengan harapannya membantu agar cita-cita anak tidak terhalang.
Besar harapannya semoga dengan kegiatan ini bisa membantu masyarakat kota Medan sehingga dapat membantu menyehatkan matanya dan juga kantongnya, karena dengan mata yang sehat pasti yang. Lainnya juga sehat dan tidak terhalang untuk cita-cianya, kata Febrian.
Sementara pemerhati kesehatan mata dan wakil ketua DPD PSI Medan serta Bacaleg DPRD Medan, Anna Ellisabet Lans melihat banyak para pelajar yang mengalami gangguan terhadap mata.
Karena itu, Anna Ellisabet Lans sangat prihatin tentang kesehatan mata ini serta sangat ingin membantu para generasi penerus dalam hal kesehatan mata maka beliau mensosialisasikan hal tersebut awal 2023 ke sekolah SD Methodist 6 dan SMP Santo Thomas III .
Dalam pemeriksaan yang dilaksanakan membuahkan hasil dari kedua sekolah tersebut banyak ditemukan mata siswa diatas minus 4 (-4), kata Anna.
Sebagai kader, Anna meeasa kasihan melihat anak itu tidak sempurna melihat kedepan hal ini tanpa sepengetahuan orang tua dan guru dan sekolah tanpa menggunakan kacamata.
Setelah kita melaksanakan pemeriksaan ke sekolah itu ternyata banyak anak- anak yang membutuhkan kacamata, kata Anna.
Anna juga mengatakan, kedepannya beliau juga mendatangi sekolah – sekolah lain untuk melakukan pemeriksaan mata gratis katanya.
Pada kesempatan tersebut, kepala Sekolah SD Methodist 6, Rossiani menyampaikan banyak terimakasih kepada Mega Gloryoung International (MGI) dan Kader dan juga Bacaleg dari PSI, Anna Ellisabet Lans yang sudah banyak membantu para siswa kami .
Dengan demikian kami sangat diberkati, karena kami para guru dan orang tua selama ini tidak mengetahui dan tidak memeriksakan mata anak – anak kami ternyata ada belasan anak yang minusnya sangat tinggi sekali, katanya.
‘Dengan ini saya sangat berterima kasih kepada ibu Sri Ulina Ketaren dan Anna Ellisabet Lans karena dengan ini anak- anak kami terbantu, kata Rossiani.
Sebagai bentuk ucapan terimakasih kepala sekolah SD Methodist 6 Rossiani memberikan sebuah pelakat.
Hadir pada acara tersebut selain marketing manager Febriansyah juga hadir Top Leader dari Yogyakarta Noor Awar dan Ibu Neny serta Leader Duta Medan MGI Buhari Sitepu, Rowan Jaida Hutasoit, Adytia, Sinta Sinaga, Fransiska Marbun dan Sri Ulina Ketaren. (Erich Sembiring)