MEDAN ketikberita.com | Majelis taklim Tazzkiyah Medan bersama Ustadzah Alwiyah Al Habsyi, Ummi Dian Nurdiani dan Ustadzah Adilla Putri menggelar maulid akbar di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatra Utara pada 1 Oktober 2023 lalu. konsep maulid akbar ini berbeda dari maulid pada umum nya, selain diisi dengan ceramah agama, kegiatan di kemas dengan menampilkan drama tentang kisah Nabi Muhammad SAW dengan pengemis buta dan menampilkan Musikalisasi Puisi.
Pimpinan Majelis Tazzkiyah Medan Ustadzah Alwiyah Al Habsyi mengatakan, kegiatan maulid akbar ini di hadiri ribuan jama’ah dari berbagai daerah seperti dari Siantar, Aceh, Bukit Tinggi dan dari Kota Medan sendiri, “konsepnya dibuat dan dikemas untuk menarik anak-anak muda agar mau pergi ke majelis, karena kebanyakan anak muda zaman sekarang, susah untuk pergi kepengajian atau pergi kemajelis, karena menurut mereka, pengajian dan mejelis itu monoton gitu-gitu aja yang hanya ada ceramah dan ngaji. “Ucap putri pertama Pak Zainal Abidin. Pada Selasa (03/10/2023).
“Jadi, untuk menarik para kaum milenial agar mau mengikuti kegiatan pengajian dan majelis, seperti kegiatan maulid akbar ini kita buat konsep pengajian yang modern yang lebih baru lagi dengan mengikuti zaman. “Tambah Ustadzah alumni Faqih Muqaddam – Tarim – Yaman ini.
“setelah kita pembacaan Maulid langsung masuk pada kegiatan ceramah agama yang di bawakan oleh Ummi Dian Nurdiani, dan di lanjut dengan pertunjukan drama yang menceritakan kisah Nabi Muhammad SAW dengan pengemis buta. Dikisahkan, Nabi Muhammad SAW adalah orang yang rahmad, penuh kasih sayang dan lemah lembut, walau banyak yang mencelanya namun beliau tetap memaafkannya.
“ditambah dengan lantunan Sholawat yang diiringi musik dan dinyanyikan bersama-sama sehingga banyak peserta yang kagum dan tersentuh.Tak hanya itu di penghujung acara masih ada pertunjukan musikalisasi puisi dengan mencampur konsep majelis dengan konsep modern. “Pungkas Ustadzah yang juga lulusan pondok pesantren Darul Batul At- Thohiroh – Solo ini.
“Kegiatan ini diharap dapat terus di selenggarakan dan menjadi agenda rutin, semua orang bisa ikut andil dan mensuport majelis-majelis taklim yang dapat membentuk dan merubah karakter remaja di zaman milenial ini, sehingga terbentuk generasi milenial yang memiliki akhlakul karimah. “Tutup Ustadzah muda berprestasi yang baru berusia 20 tahun ini. (As)