Marilah Kita Menjaga Toleransi Dengan Baik dan Benar

345

MEDAN ketikberita.com | Marilah kita hidup saling toleran, karena hidup yang bertoleransi tinggi itu lebih baik dari pada hidup saling curiga mencurigai dan saling bersaing,dan itu tidak perlu kita lakukan.

Seharusnya kita sebagai manusia lebih banyak beribadah kepada sang Pencipta, karena lebih bagus kebaikan kita dilihat oleh Allah SWT daripada kebaikan kita dilihat orang. Saya sangat berterima kasih kepada FKUB kota Medan, yang selalu menjaga toleransi sesama Umat Beragama.

Kalau dulu kota Medan disebut miniaturnya Indonesia saya rasa masih kurang, lebih cocok disebut miniaturnya Asia karena banyaknya etnis suku bangsa yang ada di kota Medan, apakah itu mewakili etnis India, Arab, dan Tionghoa,” Bobby Nasution di Hotel Mercure 1-Oktober-2022.

Lanjut Bobby Untuk tercapainya semua itu mari kita memperbanyak kegiatan untuk mendukung Medan berkah dan harmoni. Diantaranya melakukan dialog-dialog dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan dan tokoh pemuda. Ada juga gotong royong kerukunan, olahraga kerukunan dan bakti sosial kerukunan,” ungkapnya.

Semua kegiatan tadi bertujuan untuk menggali berbagai masukan dari para tokoh tersebut. ”Seperti apa, format yang mau kita lakukan di Kota Medan yang multikultural,” terangnya.

Hal senada dengan diungkapkan Ketua FKUB Kota Medan Drs H Ilyas Halim M. PdMerangkum dari berbagai kegiatan mengakui bahwa peserta dialog kerukunan meminta terus diadakan pertemuan dialog. Hal ini dimaksud sebagai sarana untuk mengurai ‘benang kusut’ dan menyelesaikan permasalahan.

Masukan dari peserta dialog kerukunan agar konflik masyarakat dapat diselesaikan bersama-sama tanpa ada perselisihan yang panjang

Ketua FKUB Kota Medan menegaskan bahwa kerukunan dan moderasi beragama di Medan, sudah terlaksana sejak zaman Tjong A Fie dan Guru Patimpus. ”Berapa banyak Tjong A Fie membantu masjid, gereja dan masyarakat. Demikian pula dengan Guru Patimpus,” sebutnya. Dalam mewujudkan Medan berkah, maju dan kondusif maka FKUB Kota Medan telah berupaya merealisasikan hal tersebut

Drs H Ilyas Halim MPd mengutarakan bahwa Kota Medan semakin lama bertambah tahun diharapkan terus kondusif. ”Kondusif itu diawali dari keharmonisan masyarakat yang multikultural dengan berbagai macam agama dan suku,” tegas ketua.

Kota berkah dan harmoni? Ketua FKUB Kota Medan merinci bahwa berkah itu berarti ada ketenangan dan kenyamanan. Salah satu berkah itu mudah mencari nafkah.

”Karenanya yang pertama adalah menciptakan kerukunan. Bila terjadi perkelahian, pertikaian dan konflik, bagaimana mau berkah. Alhamdulillah, di Medan tidak terjadi gesekan-gesekan agama,” sebutnya.

FKUB Kota Medan juga memberikan perhatian pada generasi milenial terutama agar tak tawuran. Untuk itu perlu pengawasan keluarga dan pengembangan pendidikan karakter.

”Kita pun telah banyak melakukan dialog dengan tokoh-tokoh pemuda. Kita juga melakukan lomba pidato generasi muda.Dan kita juga akan digelar lomba pidato kerukunan dan lomba film pendek bertema: ‘Milenial Rukun, Milenial Toleran. Menuju Kota Medan yang Toleran’ melalui youtube,” tambahnya. (Said Kamal S. Sos)