MEDAN ketikberita.com | Lurah Polonia Hadi Wahyudi Harahap mendorong warganya agar mau memanfaatkan daun kelor untuk mengatasi permasalahan stunting yang di derita oleh balita. Sebab daun kelor dipercaya memiliki kandungan gizi yang tinggi sehingga mampu memenuhi kebutuhan gizi balita agar terhindar dari masalah stunting. Oleh sebab itulah Lurah Polonia memiliki program inovasi yang diberi nama “Sarusake” atau “Satu Rumah Satu Kelor”.
Selain rutin memberikan makanan tambahan kepada balita penderita stunting yang ada di wilayah Kelurahan Polonia, Lurah Polonia Hadi Wahyudi Harahap juga memberikan bibit daun kelor kepada warga serta mengajak warga dari anak penderita stunting agar membudidayakan tanaman kelor ini di perkarangan rumahnya, agar kedepanya warga tidak hanya mengandalkan gizi dari makanan tambahan saja akan tetapi dibarengi juga dengan mengkonsumsi daun kelor sehingga mendapatkan manfaat dari daun kelor tersebut.
Menurut Hadi, daun kelor tersebut berkhasiat membantu balita penderita stunting untuk mendapatkan tambahan vitamin yang penting bagi tumbuh kembang anak.
“Selain memberikan makanan tambahan kepada balita penderita stunting, kami juga memberikan daun kelor kepada warga untuk dikonsumsi oleh balitanya, sebab daun kelor ini mengandung protein yang dua kali lebih banyak dari yogurt, kandungan potasium yang tiga kali lebih banyak dari pisang, dan kandungan vitamin A empat kali lebih banyak dari wartel sehingga sangat penting untuk di konsumsi balita penderita stunting dalam memenuhi kebutuhan vitaminya.”kata Hadi Wahyudi Harahap di dampingi Ketua TP PKK Kelurahan Polonia Fani Hadi Wahyudi Harahap saat memberikan makanan tambahan dan daun kelor kepada salah satu warga, Rabu (25/5).
Dalam kesempatan itu, Hadi Wahyudi Harahap juga memberitahu cara pengelolaan daun kelor tersebut salah satunya dengan cara di seduh.
“Salah satu cara menikmati manfaat daun kelor ini dengan cara seduhan air panas tanpa perlu dimasak sehingga vitamin yang terkandung di daun kelor tersebut tidak rusak, serta sayur hasil seduhan tersebut bisa dikonsumsi dan baik bagi kesehatan anak dan ibu hamil demi mencegah anak menderita stunting”jelasnya.
Semenjak dibagikan nya daun kelor tersebut kepada warga penderita stunting, Hadi Wahyudi Harahap menyebutkan terjadi peningkatan penyembuhan pada balita penderita stunting. Dimana sebelumnya di Kelurahan Polonia ini terdapat lima orang balita penderita stunting kini hanya tinggal 3 orang balita saja.
“Alhamdulillah jumlah balita penderita stunting semakin berkurang, kini hanya tinggal 3 orang anak saja, dua anak sudah sembuh.”ucapnya bersyukur.
Program inovasi “sarusake” ini juga dikatakan Hadi Wahyudi Harahap sebagai tindak lanjut dari arahan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Dimana Wali Kota Medan ingin agar seluruh OPD berkolaborasi mengatasi permasalahan stunting di kota Medan.
“Inovasi ini kami hadirkan untuk mendukung program prioritas dari Bapak Wali Kota Medan Bobby Nasution di bidang kesehatan, karena bapak Wali Kota ingin penderita stunting berkurang di kota Medan.”ujarnya.
Sementara itu Nuraini yang mendapatkan pemberian makanan tambahan dan daun kelor untuk anaknya mengakui berat badan anaknya bertambah semenjak mengkonsumsi daun kelor.
“Alhamdulillah berat badan anak saya bertambah 1 kg, dari sebelumnya 8 kg kini menjadi 9 kg.”kata Nuraini.
Oleh sebab itulah Nuraini menyampaikan terimakasih kepada Kelurahan Polonia yang sudah peduli kepada warganya penderita stunting. (er)