MEDAN ketikberita.com | Kota Medan yang terkenal dengan keberagaman etnis dan budaya serta kulinernya ternyata juga memiliki potensi wisata berupa kota lama. Terletak di jalan Ahmad Yani atau yang biasa disebut Kawasan Kesawan ini berdiri puluhan bangunan-bangunan bersejarah yang sampai sekarang masih terawat dengan baik. Sebut saja misalnya gedung London Sumatera (Lonsum) dan Rumah Tjong A Fie yang masih berdiri kokoh hingga saat sekarang ini.
Kini dibawah kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution kawasan Kesawan tersebut terus dibenahi sehingga semakin memberikan rasa nyaman bagi masyarakat maupun wisatawan yang ingin menikmati bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Kota Medan.
Deretan bangunan-bangunan bersejarah tersebut nyatanya juga menjadi daya tarik wisata bagi para pecinta fotografi yang ingin mengabadikan setiap sudut bangunan. Jimmy Lukas salah satunya yang merupakan anggota dari komunitas Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia (APFI).
Dirinya mengatakan kebiasaan dari seorang fotografer ialah mencari sesuatu yang berbeda. Artinya apabila di suatu tempat lebih banyak bangunan lama ketimbang bangunan modern, maka yang dicari adalah bangunan modern. Begitu juga sebaliknya apabila di kota besar seperti di kota Medan memiliki banyak bangunan modern maka yang dicari adalah bangunan-bangunan lamanya.
“Jadi karena kota Medan itu adalah kota yang maju dan modern, maka peninggalan-peninggalan sejarah itu yang kita cari untuk dijadikan objek foto.”kata Jimmy Lukas.
Jika berkaca dari nilai sejarah yang ada di kota lama Kesawan ini, Jimmy Lukas beranggapan kawasan Kesawan ini pantas untuk dijadikan icon kota Medan.
“Saya rasa cocok sekali apabila kawasan Kesawan ini dijadikan iconnya kota Medan, karena bangunan-bangunan disini warisan peninggalan sejarah, maka harus tetap ada dan dilestarikan. Sebab dari bangunan bersejarah ini dapat menunjukkan kota Medan itu seperti apa dan bagaimana dahulunya.”ujar Jimmy Lukas.
Sementara itu saat diminta tanggapan mengenai penataan kawasan kota lama Kesawan yang tengah dilakukan Pemko Medan saat, Jimmy Lukas mengaku sangat mengapresiasinya terlebih Pemko Medan tidak hanya sekedar menata trotoar jalan dan saluran drainasenya saja, namun Pemko Medan juga menata kabel-kabel jaringan yang melintang diatas kawasan kesawan menjadi sistem kabel jaringan yang ditanam dibawah tanah melalui sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT).
“Kabel jaringan yang melintang ini tentu sangat mengganggu bagi kami fotografer karena akan mengurangi nilai karya dari keindahan bangunan tersebut, jadi apabila Pemko Medan merubahnya menjadi sistem kabel bawah tanah tentunya itu akan menambah estetika keindahan dari bangunan bersejarah yang ada. Lagi pula sudah sepantasnya kota Medan sebagai kota metropolitan tidak lagi ada kabel-kabel yang carut marut, itu sudah tidak zamannya lagi, sudah harus dirapikan dan ditanam dibawah tanah.”pungkas Jimmy Lukas sembari berharap agar pembenahan SJUT ini dapat segera selesai. (er)