MEDAN ketikberita.com| Kita hidup berbangsa dan Bernegara harus diawalin dengan kedekatan Hati Nurani, makanya Hari Raya Deepavali tahun 2022 merupakan Kemenangan Cahaya Hati. Karena Cahaya Hati itu susah kita tebak, kalau tidak dari diri kita sendiri. Karena Kemenangan itu i bisa diraih, tanpa hati manusia yang bersih.
Kita ikuti zaman nenek moyang kita dahulu, dimana pada saat itu keburukan merajalela, makanya adharma sebagai perbuatan keburukan dikalahkan oleh dharma yaitu dengan kebenaran. Sekarang ini kita di ajarkan Kebaikan dan Kebenaran secara Hakiki yaitu dari “Hati Nurani”.
Dari Hari Nurani inilah timbul Entitas Rasa Bakti dan Rasa terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atas segala kemakmuran dan kesejahteraan yang telah diberikan kepada kita sekarang.
Maka muncullah rasa Persatuan dan Kesatuan kalau sudah dari dalam Hati Nurani Manusia. Sekarang ini kita harus mengedepankan Dharma Negara, yaitu dimana bumi kita pijak, disitulah langit kita junjung. Tidak boleh kita tinggal di tempat orang, tapi kita tidak menghargai di sekeliling tempat kita tinggal.
Jadi kita harus berpartisipasi dalam hal membangun satu tempat, yaitu menjaga kebersihan, saling tolong menolong, kita harus membayar pajak. Tujuannya untuk Kepentingan Negara dan Kepentingan kita semua. Hal tersebut diucapkan Ketua Perhimpunan Kuil Shri Mariamman Kota Medan M Chandra Bose S. Sos.
Lanjut Chandra atau disebut Tan Rebus, kalau kita saling kerjasama dan saling berpartisipasi, maka tidak ada yang namanya Mayoritas dan Minoritas, saya tidak sependapat kalau kami yang Minoritas ada perbedaan di Negara Indonesia, walaupun kami kecil atau Minoritas, tapi kami dibesarkan saudara-saudara kami beragama lain, seperti Islam, Nasrani, Budha, Katholik, terbukti dari Organisasi Forum Komunikasi Umat Beragama, kami warga India keseluruhan ada perwakilannya.
Dan Pemerintah Kota Medan juga memperhatikan kami yang Minoritas. Pada acara Perayaan Deepavali Nusantara di Hotel Le Polonia, Pemerintah mendukung acara tersebut.
Lanjut Chandra atau Tan Rebus harapan kami sekarang kepada para Pemuda India keseluruhan di Kota Medan, mari kalian raih Pendidikan, karena Pendidikan itu tidak ada waktu dan tidak ada usia untuk belajar, baik Muda maupun Tua. Karena S. 1 masih ketinggalan, makanya sekarang sudah memasuki S. 2.
Tapi ingat, ketika kita menempuh Pendidikan yang tinggi, tapi janganlah lupa Pendidikan Agama, karena untuk apa kita mengejar Pendidikan, tapi kalau kita tidak di terima di akhirat. Maka jagalah Iman, jagalah sikap, supaya ada pegangan hidup kita.
Ditanya apakah Hari Kemenangan Deepavali dijadikan hari libur Nasional, Chandra mengatakan sangat setuju sekali kalau Pemerintah membuat hari libur Nasional, di setarakan dengan Hari Raya Umat agama lainnya. Semoga Ketua PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) Provinsi Sumut dan diteruskan ke Pusat, agar bisa menyahuti keinginan masyarakat India keseluruhan di Indonesia.
Kemungkinan besar di sinilah Momen yang tepat kita untuk meminta, karena sudah mendekati Tahun Politik. Kita bermohonlah kepada Presiden kedepan nanti. Jadi sangat berterima kasih sekali, jika Adinda Dewak mau membantu kami Masyarakat Hindia, untuk dijadikan Hari Raya Deepavali ini untuk dijadikan hari libur Nasional. (SAID KAMAL DEWAK S. SOS)