Ketua DPW KMDT Prof Dr Binari Manurung M.Si : Mari Kita Bangun Danau Toba Dengan Semangat Kebersamaan

256

MEDAN ketikberita.com | Natal tahun 2022 ini kita merayakan dengan membangun kebersamaan bersama, kedekatan satu sama lain dan saling mengasihi serta kita bisa hidup damai. Karena KMDT (Komite Masyarakat Danau Toba) ini bukan hanya khusus agama Nasrani aja, ada juga yang tergabung agama lain seperti Islam, Budha, Hindu dan Khonghucu, bahkan semua Suku juga bisa masuk.

Asalkan mempunyai Misi dan Visi ke depan membangun Sumatera Utara khususnya di Daerah Danau Toba. Dengan bermodalkan kebersamaan ini kita merajut kebersamaan dan kedepannya lagi kita bisa merayakan Perayaan Natal seperti ini,karena kita di KMDT ini bukan Organisasi sembarangan, kebetulan disini yang tergabung didalam KMDT adalah dari Dosen, Akademisi, Pengusaha dan segala sesuatu yang kami jalankan dengan memakai Logika Ilmiah.

Terus terang KMDT ini terus menjalankan Program Presiden Jokowi Dengan memperioritaskan Destinasi Wisata, bagaimana kita memikirkan Sumber daya manusia unggul, bagaimana pelestarian Budaya di Danau Toba, harus kita memikirkan pelestarian lingkungannya, serta bagaimana Pendidikan di daerah Danau Toba itu bagus, sekaligus kita menjaga perilaku Sumber Daya Manusianya yang suka mengganggu Wisatawan Asing, yang terakhir bagaimana kita bisa memberdayakan masyarakat dan mensejahterakannya.

Hal tersebut diungkapkan Ketua DPW KMDT Sumatera Utara Prof.Dr.Binari Manurung M.Si di acara Natal di Wisma Andaliman Jumat (23/12/2022).

Ditanya wartawan apakah untuk bisa dilakukan semua itu, apakah perlu daerah Tapanuli atau Provinsi Tapanuli untuk dimekarkan. Binari mengatakan bahwa untuk melihat situasi sekarang tidak ada yang salah kalau kita menyuarakan Pemekaran, kalau itu yang kita lakukan dalam rangka mensejahterakan masyarakat.

Tapi gimana pun kita harus mendukung kebijakan Pemerintah, kita kan di KMDT hanya bisa menyuarakan. Semua Proses yang kita lakukan untuk menuju ke Pemekaran sudah ada, cuma Moratorium oleh Pemerintahan belum di cabut. Tapikan semua persyaratan kan sudah dipenuhi. Tapi kan kita harus melihat dengan jeli, apakah dengan adanya Pemekaran, masyarakat Provinsi Tapanuli akan sejahtera.

Tanpa adanya Pemekaran Provinsi Tapanuli, sekarang aja Presiden kan sudah berapa Triliun menggelontorkan anggaran untuk Pembangunan Infrastruktur pembangunan kawasan Danau Toba, dan Pelabuhan yang ada, berartikan Pemerintah sudah Peduli ke Danau Toba. Makanya Nya apakah Provinsi Tapanuli sudah layak jadi Provinsi, kalau layak ya kita tunggulah Presiden dengan Timnya untuk melakukan Pemekaran itu.

Lanjut Binari bahwa kami di KMDT hanya bisa mengikuti atau mendukung sebagai Mitra Strategis Pemerintah, karena Masyarakat kan rindu juga dengan namanya Pemekaran Provinsi Tapanuli.

Ditanya lagi bahwa menurut Kacamata KMDT itu apakah Protap layakkah jadi Provinsi, kalau dilihat dari segi Sumber Daya Alamnya, dari sisi Sumber Daya Manusianya, dari sisi Pendapatan serta Kesejahteraannya. Binari mengatakan bahwa kalau kita tinjau beberapa Calon Provinsi yang mau dimekarkan, karena kita harus melihat bahwa Pemerintah bisa membuat secepatnya jadi Provinsi.

Tapi itu semua tergantung Pemerintah, karena Pemerintah itu lebih mengerti apa yang menjadi Kebutuhan masyarakatnya. Kalau kita diberikan Pemekaran Provinsi Tapanuli, maka kita semua di daerah Tapanuli akan bergembira secara Suka Cita lah. Dengan adanya Pemekaran itu, maka hubungan Kerja, hubungan Administrasi kan lebih menjadi dekat.

Ditanya lagi tentang ketiga Calon Presiden, ada Ganjar, Anies dan Prabowo,kemanakah arah suasana Kebatinan KMDT untuk Pilpres 2024. Binari mengatakan bahwa KMDT belum sampai kesitu, walaupun Bisik-Bisik tetangga pun belum juga. Karena KMDT ini kan mitra Strategis Pemerintah, jadi siapapun Presidennya nanti tetap bisa “Berkolaborasi” dengan KMDT. Itu aja nantinya kita tunggulah semua itu,ungkap Binari dengan senyum (SAID KAMAL AL-HABSY S.Sos/DEWA)