Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Buka Acara Gelar Karya Pesona Budaya Nusantara SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang

61

TANGERANG (Banten) ketikberita.com | Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Dr H.Tabrani M.Pd menghadiri langsung acara gelar karya di SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang yang berlokasi di Kecamaan Balaraja tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Banten Dr.H.Tabrani M.Pd menjelaskan, Hari ini saya hadir di SMAN 1 Balaraja untuk mengikuti seremonial, pembukaan kegiatan gelar karya, profile pelajar Pancasila, yang dilaksanakan oleh sman 1 Balaraja, ini adalah merupakan impelmentasi dari pelajaran Pancasila, yang terdapat di kurikulum merdeka di tahun 2024 ini, mudah mudahan kegiatan ini akan bermanfaat buat anak anak, karna kita pahami di dalam negara kesatuan Indonesia banyak budaya yang berkembang, di masyarakat dengan begini maka, anak anak mengetahui bukan hanya budaya yang ada di lingkungannya, tetapi banyak budaya budaya lain yang berada di sekitar mereka.

“SMAN 1 mudah mudahan terus menjadi SMA yang berprestasi, dan dapat dibanggakan oleh masyarakat balaraja khususnya masyarakat kabupaten Tangerang pada umumnya dan juga masyarakat provinsi banten karna ini adalah salah satu sekolah di bawah binaan dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi banten,” ucapnya.

Festival Gelar Karya dan Pendidikan di SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang menampilkan berbagai macam kegiatan.

Seperti pagelaran seni budaya, talkshow interaktif, pameran, peragaan busana serta stand produk dari setiap kelas.

Dikatakan, Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Banten Dr H.Tabrani M.Pd. festival semacam itu merupakan suatu kegiatan yang sangat positif sekali bagi siswa-siswi.

Gelar Karya semacam ini bisa mendorong kreatifitas serta menambah kepercayaan diri para siswa-siswi dalam menyalurkan bakat dan minatnya.

Dirinya juga berpesan kepada seluruh siswa siswi SMA Negeri 1 Tangerang, agar selalu patuh dan taat terhadap aturan. Tidak ikuit-ikutan tawuran, gangster dan perilaku menyimpang yang merugikan banyak pihak.

Siswa-siswi yang ikut terlibat dalam tawuran dan perilaku menyimpang lainnya itu sangat membahayakan. Selain membahayakan diri sendiri, orang tua, guru dan sekolah juga bisa merusak masa depan para siswa dan siswi.

“Saya minta siswa-siswi SMA Negeri 1 Tangerang jangan ada yang ikut-ikutan dan jangan ada yang sok-sok jagoan, Apalagi terlibat tawuran karena kita kemarin baru saja melakukan deklarasi anti tawuran seluruh pelajar SMA SMK se-Kabupaten Tangerang,” sambungnya.

Sementara itu, Camat Balaraja H.Willy Patria S.E., M.Si., menambahkan, Saya sangat mendukung dan mengapresiasi sekali pada kegiatan ini, karna dengan kegiatan gelar karya dapat memotivasi dan mendukung kreatifitas inovasi, siswa siswi yang ada di SMAN 1 Balaraja, tidak hanya dari seni budaya, inovasi dari teknologi tepat guna maupun bidang yang lainnya mudah mudahan, dengan kegiatan gelar karya ini bisa menjadikan, anak anak kita bisa menjadi generasi penerus, yang memiliki daya saing, untuk kedepannya
Harapan dengan adanya kegiatan gelar karya bukan hanya bersifat seremonial tapi bisa dijadikan suatu kebiasaan didalam proses belajar mengajar, maupun kegiatan lain di sekolah, terus di ini di kembangkan dengan inovasi dan kreatifitas.

Gelar Karya berlangsung hingga Jum’at (01/03/2024). Camat Balaraja H.Willy Patria S.E., M.Si berkesempatan hadir di acara pembukaan gelar karya tersebut.

Camat Balaraja mendukung penyelenggaraan gelar karya dan pendidikan khususnya dalam membendung perilaku menyimpang para pelajar yang saat ini marak terjadi.

“Saya berharap kegiatan ini dapat mencegah keterlibatan para pelajar dalam tawuran dan geng motor yang merugikan masyarakat,” katanya.

Menurut dia, dampak kemajuan teknologi dan informasi sangat mempengaruhi para pelajar, baik perilaku maupun kemampuan serta kecakapan para pelajar.

Dia berharap kegiatan ini dapat dijadikan agenda rutin tahunan di SMAN 1 Tangerang sebagai bentuk upaya meningkatkan kualitas penyelengaraan pendidikan.

Dikatakan, Kepala SMAN 1 Kabupaten Tangerang, Dra. Hj. Djamilah Sudjana M.Si., Kegiatan ini seluruhnya merupakan karya kreatifitas dan inovasi peserta didik dengan fasilitator para guru yang mengkolaborasikan hasil karya sebagai implementasi dari projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) di kelas X yang mengambil tema gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal dan bhineka tunggal ika dengan pendidikan kewirausahaan (PKWU) dan seni budaya di kelas XI dan XII dan dikemaslah dengan GELAR KARYA PESONA BUDAYA NUSANTARA.
Anak anak mengembangkan inovasi dan kreatifitasnya untuk kehidupan mereka selanjutnya, kegiatan akan berlangsung selama 3 hari, hari ini telah di buka oleh bapak kepala dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi banten, kegiatan ini merupakan kegiatan dari kreatifitas dan invoasi peserta didik secara keseluruhan, ada seni kreatifitas, ada kewirausahaannya, ada seni lukis, tari dan sebagainya, mudah mudahan masyarakat sekitar dapat lebih mempercayai terhadap SMAN 1 Kabupaten Tangerang, dengan kegiatan yang banyak, dan semoga prestasi nya semakin banyak.

Semoga di tahun yang akan datang terus kembangkan dan lebih maju, yang mengasah pada keterampilan, peserta didik dan memunculkan inovasi-inovasi yang lain, termasuk dalam teknologi tepat guna, mudah mudahan kedepan akan bertambah.

Implementasi Dari Kurikulum Merdeka

Sementara, Kepala SMAN 1 Kabupaten Tangerang, Dra Hj.Djamilah Sudjana M.Si., mengungkapkan, Gelar Karya dan pendidikan tersebut adalah implementasi dari kurikulum merdeka. “Salah satunya adalah pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila,” ungkapnya.

Dia melanjutkan kegiatan festival budaya dan pendidikan tersebut digelar selama 3 hari dengan kegiatan-kegiatan.

Seperti, gebyar budaya Banten, drama musikal, fasion show dari olahan sampah anorganik, pameran karya seni siswa dan literasi, edufair dan motivasi, serta deklarasi anti korupsi dan anti bullying.

“Kami berharap kegiatan ini bisa melatih para peserta didik untuk melakukan aksi nyata yang akan megalihkan berbagi isu perilaku negatif pelajar,” harapnya.

Dia juga berharap kegiatan itu menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi positif bagi sekolah dan masyarakat di sekitarnya. (Mad Sutisna)