GUNUNGSITOLI (Sumut) ketikberita.com | Satuan pendidik dan peserta didik kelas VII dan VIII SMP Swasta Bunga Mawar Gunungsitoli mengadakan Pesta Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan mengangkat Tema “Kearifan Lokal” yaitu Pelestarian Budaya Pesta Pernikahan Suku Nias Adat Laraga.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli Drs. Arham Dusky Hia didampingi oleh Kepala Sekolah SMP Swasta Bunga Mawar Lusiana Wau, S.Pd, bertempat di Aula Paroki Santa Maria, Kota Gunungsitoli, Sabtu (15/06/2024).
Arham Dusky Hia mengatakan, bahwa yang paling penting dalam Pesta P5 ini adalah proses dari awal semester, di mana keterlibatan para pendidik untuk merancang, merencanakan dan menyiapkan modul serta melibatkan unsur-unsur stakeholder terkait, juga bagaimana peserta didik bisa mengikuti seluruh tahapan-tahapan bukan hanya sekedar menghafal secara tekstual tetapi bisa memahami setiap tahapan-tahapan dalam budaya tersebut.
“Kami meyakini bahwa sebagian besar peserta didik memiliki keterbatasan, baik itu pemahaman dan kendala-kendala bahasa. Melalui kegiatan ini, kiranya dapat membangkitkan kembali pelestarian budaya bahasa daerah sebagaimana harapan kita bersama yaitu utamakan bahasa Indonesia, kuasai bahas asing dan lestarikan bahasa daerah selaras dengan tujuan pendidikan nasional melalui penerapan Kurikulum Merdeka yaitu yang kita wujud nyatakan dalam Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)” harapnya.
“Dengan menggelar karya P5 maka adat budaya Nias khususnya Adat Laraga bisa terlestarikan sehingga tahapan-tahapan pada adat pernikahan tertuang dalam transkripsi dan juga akan terdokumentasi menjadi referensi bagi generasi-generasi mendatang,” tutup Arham mengakhiri arahannya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Rosmalina Zebua, S.Pd dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan Pesta Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada dasarnya adalah mengembangkan siswa yang berkarakter dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dari lingkungan sekitar, salah satunya adalah kearifan lokal. Kehadiran siswa di wilayah tempat tinggal dapat memberikan kontribusi penting bagi bertambahnya budaya yang mencerminkan kearifan lokal.
Beliau menambahkan bahwa tujuan kegiatan P5 adalah menjadikan wadah bagi para siswa untuk mengembangkan potensi dan melestarikan budaya lokal daerah, juga sebagai bentuk implementasi dari Project Kurikulum Merdeka. Salah satu fungsinya adalah mengembangkan budaya adat Nias bukan hanya sebatas pengetahuan tetapi dapat di implementasikan siswa dalam wujud praktek di luar sekolah serta siswa mampu mengetahui bahwa pesta pernikahan adat Nias dilaksanakan berdasarkan hukum adat sehingga generasi penerus sadar betapa pentingnya adat pernikahan dengan cara mewarisi pengetahuan secara turun temurun.
Rangkaian adat pesta pernikahan yang ditampilkan oleh siswa/siswi SMP Swasta Bunga Mawar adalah Fanunu Manu, Famozi Aramba, Folohe Manu-Manu Mbowo, Famotu Ono Nihalo, Famalua Falowa dan Fame’e Tou Ono Nihalo. Acara juga dirangkaikan dengan Tari Maena, Tari Fame’e Afo, Maena Sowato, Maena Dome dan Tari Kreasi yang dibawakan peserta didik kelas VII dan VIII. (Wardiy)