Jadi Salah Satu Provinsi Terbaik Kendalikan Inflasi, Edy Rahmayadi Beberkan Rahasianya ke Kepala Daerah Se-Indonesia

266

MEDAN ketikberita.com | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menjadi salah satu provinsi terbaik kendalikan inflasi. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memaparkan formulanya ke Gubernur dan Bupati/Walikota se-Indonesia.

Ada tiga Pemerintah Daerah (Pemda) yang diapresiasi Kementerian Dalam Negeri untuk Best Paractice Pengendalian Inflasi yaitu Pemprov Sumut, Kota Tarakan dan Kabupaten Tabalong. Sumut jadi, satu-satunya provinsi yang memaparkan kiat-kiat menjaga inflasi di tengah perekonomian global yang sedang sulit.

Kuncinya, menurut Edy Rahmayadi, adalah pentingnya memahami suatu daerah secara komperhensif, komunikasi yang baik antar-Pemda dan melibatkan Forkopimda. Selain itu, pemantauan harga dan ketersediaan barang juga harus dilakukan terus menerus, agar bisa mengambil keputusan yang tepat dan cepat.

“Penyebabnya klasik, beras, cabai merah, bawang putih, transportasi, bensin, jadi mana yang masuk kategori rawan kita lakukan intervensi dan itu butuh komunikasi kuat antar-Pemda dan Forkopimda,” kata Edy Rahmayadi, saat memaparkan Best Paractice Pengendalian Inflasi melalui zoom ke Kepala Daerah se-Indonesia di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Senin (5/12).

Inflasi Sumut pada November tercatat sebesar 5,03% (yoy) dengan deflasi 0,13, sedangkan untuk tahun kalender (November 2022 terhadap Desember 2021) 4,55%. Harga pangan dinilai paling berpengaruh pada inflasi Sumut dan harga yang sangat fluktuatif.

“Ada 11 komoditas punya andil pada inflasi kita, tetapi yang paling signifikan cabai merah 44,24%, bawang merah 24,34%, dan cabai rawit 31,2% karena itu perlu dipantau setiap hari,” kata Edy Rahmayadi.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memuji langkah Edy Rahmayadi mengendalikan inflasi. Ada 10 Provinsi yang dinilai berhasil menjaga tingkat inflasi (yoy) nya antara lain Gorontalo (5,41%), Sulbar (5,36%), Banten (5,34%), Kepri (5,26%), Kaltara (5,24%), Sumut (5,03%), Papua Barat (4,70%), Sulut (4,30), DKI (4,11%) dan Maluku Utara (3,26%). Sumut salah satu yang terbaik dengan jumlah populasi dan banyaknya kabupaten/kota.

“Sangat bagus apa yang dilakukan Pak Edy di Sumut, ada 33 kabupaten/kota dan itu sangat tidak mudah, mudah-mudahan bisa menjadi masukan untuk daerah lain,” kata Tito Karnavian.

Kepala Badan Pangan Nasional RI Arief Prasetyo mengatakan bahan pangan yang sulit dipenuhi hampir seluruh wilayah Indonesia adalah gula pasir dan bawang putih. Untuk itu, dia meminta agar Sumut mempererat kerja sama dengan Bulog agar inflasi bisa terus ditekan.

“Sangat baik apa yang dilakukan Pak Edy di Sumut, kalau gula pasir dan bawang putih mayoritas daerah kita memang impor, untuk menjaga inflasi Sumut bisa koordinasikan dengan Bulog kita,” kata Arief Prasetyo.

Kegiatan ini juga dihadiri Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa secara virtual dan jajaran Menteri Dalam Negeri. Sementara di Aula Tengku Rizal Nurdin hadir hampir seluruh Bupati/Walikota se-Sumut dan OPD terkait Pemprov Sumut. (er)

 

Artikulli paraprakPolres Nias Lakukan Pengamanan Gereja di Seputaran Kota Gunungsitoli, Kebaktian Ibadah Minggu berjalan Kondusif
Artikulli tjetërBupati/Walikota Teken Pakta Integritas Netralitas ASN, Edy Rahmayadi Tegaskan Tugas Pokok ASN Hanya Layani Rakyat